Minggu, 19 Januari 2025

Ribuan Pohon Angsana di Surabaya Sudah 40 Tahunan, Rawan Tumbang

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Ilustrasi. Pohon Tumbang di Jalan Stasiun Kota Rabu (23/1/2019). Foto: Okky Herdiawan via Facebook E100

Hendri Setianto, Kepala Bidang Ruang Terbuka Hijau, Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya mengakui, ribuan Pohon Sono atau Pohon Angsana di Kota Pahlawan memang sudah berusia kurang lebih 40 tahun. Sudah sangat tua dan rawan tumbang bila tertiup angin kencang.

Peristiwa tumbangnya Pohon Sono di Surabaya di musim hujan di bulan Januari ini sudah seringkali terjadi. Saat hujan lebat disertai angin kencang di hampir seluruh wilayah Surabaya, Rabu (23/1/2019) kemarin, terdata sebanyak lebih dari 25 pohon tumbang di berbagai wilayah di Surabaya akibat cuaca ekstrem itu.

“Pohon di Surabaya ini memang mayoritas Pohon Angsana yang tidak memiliki akar tunjang, jadi kalau tumbang biasanya sekalian akarnya. Memang ada sebagian Pohon Mahoni, Flamboyan, tapi jumlahnya tidak seberapa. Angsana ini ribuan, dan memang usianya sudah 40 tahunan,” katanya ketika dihubungi suarasurabaya.net Senin (28/1/2019).

Karena itulah, kata Hendri, tidak cukup bila DKRTH hanya melakukan perantingan Pohon Angsana di Surabaya. Peremajaan, kata dia, perlu dilakukan. DKRTH, menurutnya, sudah mulai melakukan penanaman Pohon Angsana baru yang dilakukan di banyak titik di Kota Surabaya untuk menggantikan pohon-pohon yang sudah tua.

Dia mengklaim, jumlah pohon baru ini juga ribuan. Namun, pohon-pohon baru ini belum bisa menggantikan posisi pohon yang sudah tua karena belum cukup besar. “Sekarang ini sudah sekitar 10 sentimeter. Ya, butuh sekitar tiga sampai empat tahun lagi baru pohon-pohon yang sudah tua bisa ditebang,” katanya.

Pohon Angsana yang sudah berusia tua ini sebenarnya cukup membahayakan. Kemarin, Minggu (27/1/2019), sebuah kedai bakso di Jalan Arif Rahman Hakim tertimpa Pohon Angsana yang ambruk karena hujan dan angin kencang. Sebelumnya, pemiliknya sudah menduga pohon ini membahayakan dan mengajukan penebangan ke DKRTH Surabaya sejak setahun silam.

Upaya yang bisa dilakukan DKRTH Kota Surabaya dalam mencegah terjadinya pohon tumbang akibat angin kencang adalah dengan perantingan. Namun, tenaga tim perantingan ini menurut Hendri sebenarnya masih sangat kurang. Dua tim masing-masing 7 sampai 8 orang yang masing-masing tim mewilayahi antara 5-7 kecamatan di Surabaya.

“Kalau perantingan kami lakukan terus sepanjang hari, sepanjang malam. Kami menyadari pohon kita memang sudah terlalu tua. Perantingan ini kami lakukan untuk menjaga biar kalau ada angin pohon-pohon ini tidak gampang tumbang. Pohon-pohon kami ranting (lakukan perantingan) agar pertumbuhan semaknya juga semakin baik,” ujarnya.(den)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Minggu, 19 Januari 2025
25o
Kurs