Sebanyak 3.800 umat Katolik memadati Gereja Katedral Hati Kudus Yesus, Surabaya untuk menjalankan Misa Malam Natal pada Selasa (24/12/2019) malam. Sekitar pukul 18.00 WIB, para jemaah Katolik ini sudah mulai berdatangan. Malam Misa Natal di gereja ini secara langsung dipimpin oleh Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono Uskup Surabaya.
Yohanes Pengurus Dewan Pastoral Paroki (DPP) Kerasulan Khusus Gereja mengatakan, pada Misa Malam Natal pertama, memang sudah menjadi tradisi banyak umat yang datang. Alasannya, karena di Misa ini, bapak Uskup sendiri yang memimpin Misa.
“Sudah tradisi, Misa pertama pasti rame. Sampai tidak ada (tidak kebagian, red) tempat duduk,” ujarnya ditemui di lokasi pada Selasa (24/12/2019) malam.
Umat Katolik memadati Gereja Katedral Hati Kudus Yesus. Foto: Baskoro suarasurabaya.net
Pada kesempatan ini, Gereja Katedral Surabaya mengambil tema “Hiduplah sebagai Sahabat bagi semua Orang” yang diambil dari Yohanes 15:14-15. Tema ini juga menjadi tema yang diusung oleh PGI dan KWI.
“Karena melihat suasana saat ini, kan perpecahan dan kerusuhan seperti itu. Ini (kondisi tersebut, red) diidentikkan dalam peristiwa natal sebagai kandang. Kandang yang dingin, gelap, pengap, ini ibarat seperti suasana ini. Dingin, terpecah belah. Intoleransi. Dengan kondisi seepeti itu, ini gereja mau mengangkat tema itu tadi. Mau menjawabi bahwa ini loh kita harus seperti ini, kita ini satu suadara, kenapa harus intoleran dan sebagainya,” jelasnya.
Di hadapan para umat Katolik, Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono berharap, dalam momen hadirnya Yesus di dunia, mampu menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang teduh dan sejuk.
“Kuasa dan rahmat rekonsiliasi senantiasa dibutuhkan untuk perjalanan bersama yang telah diwarnai dengan peristiwa yang mencemaskan. Gerakan bergandengan tangan bersama sebagai sahabat perlu senantiasa dibangun untuk menapaki hari esok yang terang dan indah,” kata Uskup Surabaya.
Sebagai informasi, pada perayaan natal 2019, jalan Polisi Istimewa di depan gereja Katedral tetap dibuka. Hal ini berbeda dengan Kenaikan Yesus Kristus tahun ini yang jalan tersebut ditutup selama perayaan.
Yohanes mengatakan, berdasarkan koordinasi dengan pihak kepolisian, kondisi Natal tahun ini diprediksi kondusif.
“Waktu itu masih karena kasus bom, mangkanya kemudian untuk keamanan, akhinya jalan ditutup. Untuk natal ini lebih aman. Dari kepolisian suasana kondustif. Diharapkan aman,” pungkasnya.(bas/tin/ipg)