Pemprov Jatim akan mereaktivasi rel di Jombang supaya jadi bagian transportasi publik di wilayah Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan (Gerbangkertosusila).
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur mengatakan, dia sudah berkomunikasi secara khusus dengan PT KAI berkaitan reaktivasi rel di Babat (Lamongan)-Jombang.
“Kami ingin, paling tidak untuk Surabaya-Babat-Jombang-Surabaya bisa satu putaran. Sebab, pada dasarnya sudah pernah ada rel untuk Babat-Jombang,” kata Khofifah di Grahadi, Rabu (31/7/2019).
Khofifah tidak menyebutkan, kapan reaktivasi rel di Jombang yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda di Indonesia itu akan dimulai. Dia cuma memastikan komunikasi sudah dilakukan.
Reaktivasi rel Babat-Jombang itu dia harapkan semakin mengoptimalkan layanan transportasi publik di Gerbangkertosusila, yang saat ini sudah menjadi proyek strategis nasional (PSN).
Hal lain yang ingin dia pastikan berkaitan pengembangan transportasi publik berbasis rel ini adalah kesiapan stasiun. Salah satu yang menjadi perhatian Khofifah adalah stasiun di Gresik.
“Di Gresik itu, misalnya, stasiunnya tidak berfungsi cukup lama. Tapi sudah kami komunikasikan, Pak Bupati siap membuka kembali stasiun Gresik. Jadi nanti Surabaya-Gresik-Babat-Jombang-Mojokerto-Surabaya bisa satu putaran,” katanya.
Khofifah mengatakan, dalam waktu dekat ini dia akan kembali mengkoordinasikan secara detail rencana reaktivasi rel di Jombang dan penyiapan stasiun ini dengan PT KAI dan bupati terkait.
Hanya saja, dari semua daerah yang dilewati rel di Gerbangkertosusila, yang masih menjadi masalah adalah reaktivasi rel di kawasan Madura, terutama di Bangkalan.
“Banyak masukan dari masyarakat Madura, mereka ingin revitalisasi relnya, karena rel itu sudah pernah ada dan ada sampai sekarang. Kami akan komunikasikan juga hal ini dengan PT KAI,” ujarnya.(den/dwi)