Universitas Airlangga (Unair) akan memposisikan rangking siswa di sekolah sebagai kriteria penting dalam proses seleksi penerimaan mahasiswa baru tahun ajaran 2019/2020. Prof. Nasih Rektor Unair mengatakan, formulasi ini dibuat agar Unair mendapatkan mahasiswa baru dengan rangking yang memadai.
“SMA tertentu, nanti kita akan tentukan, yang bisa masuk fakultas tertentu, misal, sampai dengan rangking 10 untuk SMA tertentu,” kata Prof Nasih mencontohkan.
Ia mengatakan, nantinya seleksi akan betul-betul melihat rangking siswa di sekolahnya. Meski semisal ada siswa dari satu sekolah yang seorang diri mendaftar di Unair, namun rangkingnya 15, Prof. Nasih menegaskan, siswa tersebut tidak akan diterima.
“Artinya, patokan standarnya itu adalah dari rangking di sekolah secara keseluruhan. Baik yang daftar di Unair maupun yang tidak daftar di Unair,” ujarnya.
Dengan adanya formulasi baru ini, Prof. Nasih juga mengimbau sekolah-sekolah untuk memetakan siswanya sehingga tidak salah langkah. menurutnya, jika siswa yang bersangkutan ingin mengambil jurusan-jurusan favorit, maka siswa tersebut harus rangking di sekolahnya, minimal 10 besar.
“Kalau yang favorit, kita batasi di sekolah. Bukan rangking yang daftar ke Unair,” tegasnya.
Ia juga menegaskan, formulasi ini akan memberikan kesempatan bagi putra-putri terbaik daerah untuk bisa masuk dan berkuliah di Universitas Airlangga. Pasalnya, bagi siswa-siswa di daerah yang rangking terbaik, akan lebih banyak yang diterima di Unair.
“Kalau selama ini kita biarin dengan kuota murni, agak susah,” jelasnya.
Sebagai Informasi, Unair membuka pembagian kuota jalur seleksi yaitu 30 % untuk SNMPTN, 40 persen untuk SBMPTN, dan 30% untuk jalur Mandiri. Prof. Nasih mengatakan, Pendidikan Kedokteran, Ilmu Komunikasi, dan Manajemen masih menjadi jurusan-jurusan favorit dilihat dari jumlah pendaftarnya. (bas/iss/rst)