Joko Widodo Presiden menerima Yayasan Puteri Indonesia di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (11/3/2019). Turut serta bersama Putri Kus Wisnu Wardani, Ketua Dewan Pembina Yayasan Puteri Indonesia, dalam pertemuan tersebut ialah para finalis Puteri Indonesia 2019 yang mewakili seluruh provinsi di Indonesia dan asal Filipina Catriona Gray Miss Universe 2018.
Dalam pertemuan tersebut, Ketua Dewan Pembina menjelaskan bahwa pemilihan Puteri Indonesia tahun ini mengangkat tema “Satu Indonesia” yang bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran mengenai keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia yang justru mempersatukan.
“Indonesia mempunyai kelebihan yaitu keberagaman kita. Itu merupakan aset kita karena kita punya lebih dari 700 etnis yang menyatukan kita,” ucapnya.
Para finalis ini juga diberikan pembekalan mengenai wawasan negara Indonesia hingga materi-materi seputar pemberantasan korupsi, penyalahgunaan narkotika, dan hoaks.
“Mereka ini dibekali oleh para pakar di bidangnya antara lain pembekalan antikorupsi dari KPK supaya anak-anak ini juga mengetahui cita-cita Pak Presiden bagaimana memberantas korupsi di negara kita,” tuturnya.
Dalam hal politik, para finalis ini juga diberikan pembekalan untuk memahami proses demokrasi di Indonesia. Lewat wawasan tersebut para finalis diharapkan dapat menjadi warga negara yang peduli terhadap kemajuan negara dengan menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan umum mendatang.
“Anak-anak ini adalah generasi milenial. Mereka kita tanamkan pengetahuan bahwa jangan sampai mereka ini golput. Mereka harus menggunakan hak pilihnya sebagai warga negara,” ujarnya.
Sebelum pertemuan berlangsung, Joko Widodo Presiden beserta para finalis Puteri Indonesia 2019 dan Catriona Elisa Magnayon Gray Miss Universe berfoto bersama di tangga pintu utama Istana Kepresidenan Bogor. Tampak hadir Mooryati Soedibyo pimpinan Yayasan Puteri Indonesia dalam sesi foto bersama itu.
Untuk diketahui, Pemilihan Puteri Indonesia 2019 telah memunculkan tiga orang pemenang. Frederika Alexis Cull ditetapkan menjadi juara pertama dalam pemilihan yang telah berlangsung sejak 1992 itu. Sementara Jolene Marie Cholock Rotinsulu dan Jesica Fitriana Martasari masing-masing tampil sebagai juara kedua dan ketiga.
Ketiganya akan mewakili negara Indonesia di dalam sejumlah ajang internasional dalam beberapa waktu mendatang.(rid/iss/ipg)