Joko Widodo Presiden menyampaikan apresiasinya kepada Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang dinilai banyak melahirkan intelektual muda. Menurutnya, kader-kader HMI juga selalu menjunjung keislaman dan keindonesiaan.
Hal tersebut disampaikan Presiden saat menghadiri acara Peringatan 72 Tahun HMI dan Syukuran Lafran Pane sebagai Pahlawan Nasional. Acara tersebut digelar di kediaman Akbar Tandjung Ketua Dewan Penasihat Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa (KAHMI), di Jalan Purnawarman, Jakarta Selatan, Selasa (5/2/2019).
“Tadi Bang Akbar menyampaikan masalah keislaman dan keindonesiaan. Inilah yang sejak lama saya kagumi dari kader-kader HMI di mana pun berada. HMI menghasilkan banyak intelektual muda yang benar-benar menjunjung keislaman keindonesiaan,” ujar Jokowi.
Indonesia, lanjut Presiden, dianugerahi Allah keberagaman suku, agama, adat, tradisi, hingga bahasa yang harus dijaga persatuannya. Kekayaan itu menjadi salah satu aset besar bangsa Indonesia
“Inilah yang menjadi tanggung jawab kita bersama untuk terus memelihara, merawat, menjaga persatuan dan kerukunan. Karena aset besar bangsa ini adalah persatuan, persaudaraan, dan kerukunan,” lanjutnya.
Pada kesempatan itu, Presiden mendapat kain ulos dari perwakilan keluarga pahlawan nasional Lafran Pane.
Sekadar diketahui, Jokowi Presiden memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada Lafran Pane, 9 November 2017, sesudah melalui proses usulan Kementerian Sosial dan Tim Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan.
“Kandidat untuk ditetapkan jadi pahlawan nasional cukup banyak. Tapi beliau tokoh yang sangat layak mendapat gelar pahlawan nasional,” ungkapnya.
Di penghujung sambutannya, Presiden mengucapkan selamat hari lahir untuk HMI. “Saya mengucapkan selamat harlah HMI ke-72 tahun,” kata Jokowi disambut tepuk tangan para tokoh politik jebolan HMI. (rid/iss)