Joko Widodo Presiden mengapresiasi sejumlah capaian positif kinerja kementerian dan lembaga sepanjang tahun 2018.
Pernyataan itu disampaikan Jokowi di hadapan Jusuf Kalla Wakil Presiden dan seluruh Menteri Kabinet Kerja dan pimpinan lembaga pemerintah, dalam Rapat Kabinet Paripurna, Senin (7/1/2018), di Istana Negara, Jakarta.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh Menteri Kabinet Kerja, Panglima TNI, Kapolri, Jaksa Agung dan lembaga pemerintah nonkementerian, atas kerja keras dan kerja samanya di tahun 2018,” ucap Presiden mengawali pidatonya.
Kemudian, secara khusus Jokowi memuji capaian kementerian bidang ekonomi yang berhasil menjaga stabilitas perekonomian nasional.
“Laporan dari Menteri Keuangan, di tengah ketidakpastian ekonomi global, perekonomian nasional tumbuh positif sekitar 5,15 persen. Inflasi cukup rendah di bawah 3,5 persen, nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing bisa dijaga,” ucap Jokowi.
Kemudian, realisasi APBN 2018 juga menunjukkan kinerja yang sangat sehat dan kredibel. Defisit 1,76 persen dari PDB, keseimbangan primer negatif Rp1,8 triliun, sudah mendekati nol dan hasil itu patut dihargai karena jauh di bawah rencana dalam APBN sebanyak Rp87,3 triliun.
“Pendapatan negara sebanyak Rp1.942 triliun, jauh melampaui target sekitar 102,5 persen dari angka di dalam APBN 2018,” paparnya.
Sedangkan belanja negara untuk mendukung target pembangunan juga sangat optimal mencapai 99,2 persen dari APBN 2018.
Selain itu, Presiden juga mengingatkan, tahun 2019 Indonesia masih akan menghadapi tantangan yang cukup berat seperti gejolak ekonomi dunia, dan berbagai tekanan eksternal.
“Maka dari itu, saya minta konsolidasi antara sektor riil, dunia usaha, dunia industri, moneter, fiskal yang sudah dirancang sehingga terkonsolidasi dengan baik,” harapnya.
Kemudian, Presiden juga memerintahkan jajarannya tegas dan konsisten dalam hal pengendalian impor, memacu ekspor, serta peningkatkan arus arus modal.
Tahun 2019, pemerintah fokus untuk meningkatkan kualitas SDM yang nantinya menjadi kekuatan Indonesia di masa mendatang melalui sekolah dan pelatihan vokasi.
Lebih lanjut, Presiden mengimbau seluruh pihak memperkuat daya tahan dan kesigapan dalam menghadapi ancaman bencana alam.
“Dalam APBN 2019, Pemerintah dan DPR mengalokasikan lebih banyak anggaran untuk megedukasi dan melakukan mitigasi bencana alam, sehingga masyarakat siap menghadapi bencana alam,” imbuhnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga berpesan supaya para anak buahnya dan seluruh elemen masyarakat menjaga ketertiban.
“Tahun 2019 adalah tahun politik. Saya percaya semua bisa menjaga keamanan dan ketertiban karena pengalaman menyelenggarakan Pilkada serentak 2018, di 171 daerah. Insya Allah pelaksanaan Pemilu Legislatif dan Pilpres 2019 berlangsung aman, damai dan demokratis,” pungkasnya. (rid/iss/ipg)