Retno Marsudi Ditunjuk Jadi Direktur non-Eksekutif Perusahaan Energi Terbarukan Singapura
Sabtu, 23 November 2024 | 11:35 WIB
Irjen Pol Muhammad Iqbal Kadiv Humas Mabes Polri menyebut kerusuhan massa yang terjadi pada Rabu (22/5/2019) dini hari merupakan peristiwa by design atau tidak terjadi secara spontan. Ini dikatakan Irjen Pol Iqbal ketika memberikan keterangan pers di Media Center Menkopolhukam RI, Jakarta.
Ia menyebut massa aksi yang berdemonstrasi pada Selasa (21/5/2019) pagi hingga selepas Tarawih di depan Kantor Bawaslu merupakan massa yang berbeda dari massa aksi pada Rabu (22/5/2019) dini hari yang berujung kericuhan. Massa ricuh tersebut dikatakan Iqbal berasal dari luar Jakarta, seperti Jawa Barat, Banten, dan Jawa Tengah.
“Ada bukti satu ambulan dengan logo partai penuh dengan batu dan alat-alat. Setelah kami geledah (massa aksi, red) ada amplop berisi uang sudah kami sita,” ujar iqbal pada Rabu (22/5/2019).
Ia juga menyebut, kepolisian juga menemukan bom molotov pada rombongan dari Jawa Timur yang terindikasi akan berangkat ke Jakarta. Ia menegaskan kembali, massa aksi ini berbeda dengan massa aksi damai.
“Tapi massa yang menginginkan insiden anarkis dan dini hari sudah kami amankan. Ada berbagai indikasi massa bayaran yang dengan sengaja menciptakan rusuh,” katanya.
Saat ini, pihak kepolisian sedang melakukan pendalaman terkait insiden ini. Iqbal mengaku Polri mempunyai strategi dan sangat profesional untuk membuktikan adanya kesengajaan usaha pelanggaran hukum pada aksi berujung ricuh di Rabu dini hari. (bas/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
