Kepolisian Resor Madiun Kota menggelar rapat koordinasi persiapan Operasi Aman Suro 2019 guna mengamankan perayaan Tahun Baru Islam 1 Muharam atau 1 Suro di wilayah Madiun dan sekitarnya agar berjalan aman dan lancar.
Rakor dibuka oleh Kompol Ali Rahmat Wakapolres Madiun Kota dan dipimpin Maidi Wali Kota Madiun. Selain itu, rakor juga dihadiri oleh pejabat dan jajaran Polres Madiun Kota, Polres Madiun, Forkopimda Kota Madiun, IPSI Kota/Kabupaten Madiun, dan perwakilan pengurus perguruan pencak silat yang ada di Madiun.
“Kegiatan rakor ini diselenggarakan dengan maksud sebagai langkah awal pelaksanaan Operasi Aman Suro 2019 agar dapat berjalan lancar,” ujar Kompol Ali Rahmat usai kegiatan Rakor Persiapan Ops Aman Suro 2019 di Gedung Soenaryo Polres Madiun Kota, Senin (19/8/2019).
Menurut dia, dalam rakor tersebut disepakati tidak dilakukan penyekatan pada kegiatan 1 Suro 1441 Hijriah dan Suran Agung tahun 2019 di Kota Madiun.
Ia menilai pelaksanaan Suro dan Suran Agung dapat diikuti oleh seluruh masyarakat, baik dari dalam maupun luar Kota Madiun.
Hanya saja, khusus warga luar Kota Madiun tidak diperkenankan menggunakan sepeda motor, tetapi harus dengan kendaraan roda empat bak tertutup.
Adapun kesepakatan tidak dilakukannya penyekatan dan pembatasan peserta tersebut karena polisi menilai masing-masing perguruan pencak silat telah memiliki komitmen untuk menjaga Madiun tetap aman.
“Dari masing-masing perguruan silat yang ada di eks-Keresidenan Madiun, Insya Allah mereka telah memiliki kesadarannya tinggi untuk menciptakan Madiun kondusif,” kata dia dilansir Antara.
Terkait personel yang disiagakan pihaknya mengaku belum dapat memastikan. Namun diperkirakan jumlahnya tidak sebanyak pada perayaan 1 Suro tahun-tahun sebelumnya.
“Untuk persiapan personel kita belum bisa menghitung. Kalau perlu sebenarnya tidak perlu banyak-banyak. Karena mereka sudah bisa mengamankan kegiatannya,” kata Ali.
Sesuai rencana, akan ada tiga kegiatan yang digelar pada kegiatan Suro dan Suran Agung di Kota Madiun. Yakni kegiatan Bela Negara oleh Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) versi Parapatan Luhur dengan Ketua Umum, M. Taufik di Gor Wilis pada 25-26 Agustus 2019. Hanya saja sampai saat ini izin kegiatan tersebut belum turun.
Kemudian kegiatan ziarah makam dan pengesahan warga baru PSHT dengan Ketua Umum, Moerjoko, di Padepokan Terate mulai 31 Agustus hingga 6 September 2019. Serta kegiatan di padepokan Persaudaraan Setia Hati Winongo Tunas Muda (PSHWTM) pada 15 September 2019.(ant/tin)