Inspektur Jenderal Polisi Luki Hermawan Kapolda Jatim mengatakan, polisi akan mengejar penyebar video SARA hoaks di media sosial yang dapat kembali menyinggung warga Papua.
“Kami sudah koordinasi dengan Mabes Polri. Tadi kan langsung ada Kapolri. Juga dengan Kominfo untuk melakukan take down. Untuk penyebar, cyber crime akan patroli,” ujarnya Senin (19/8/2019).
Dia juga berjanji mengusut oknum yang diduga juga petugas berwajib yang menyebut kata-kata merendahkan terhadap mahasiswa Papua saat berupaya masuk ke Asrama, Sabtu (20/8/2019) lalu.
Kapolda mengatakan, dia akan mengusut tuntas siapa yang melontarkan kata-kata ejekan yang berpotensi rasial itu. Kalau terbukti ada, dia akan berkoordinasi dengan instansi terkait.
Satu hal lagi yang cukup krusial dia sampaikan. Penyebab pengepungan Mahasiswa Papua di Asrama Jalan Kalasan, Tambak Sari, Surabaya. Adanya dugaan perusakan Bendera Merah Putih.
Luki mengatakan, dia sudah menanyai sejumlah saksi. Sebab, polisi sendiri, saat tiba di TKP sudah tidak mendapati Bendera Merah Putih yang dibuang ke selokan seperti foto yang tersebar di media sosial.
“Berita ini dari mana, karena kami ke TKP sudah tidak ada. Ini kami lagi selidiki. Kami minta mereka (mahasiswa) tidak khawatir, ada azas praduga tak bersalah. Setelah kami kumpulkan keterangan kami kembalikan mereka ke asrama,” ujarnya.
Tadi malam, Luki menggelar ramah-tamah dan silaturahmi dengan Ikatan Keluarga Besar Papua Surabaya (IKBPS) dan Gubernur Jatim di rumah dinasnya di Jalan Bengawan.
Sejumlah tokoh senior IKBPS diundang dan hadir. Tapi tidak tampak ada mahasiswa Papua yang memang berkaitan langsung dengan perisitiwa pengepungan sejak Jumat lalu di Jalan Kalasan.
Luki mengatakan, dia akan mengatur acara khusus untuk mahasiswa asal Papua itu, dipertemukan dalam sebuah forum diskusi mahasiswa bersama komunitas mahasiswa asal luar Surabaya lainnya.
“Rabu rencananya kami undang mereka untuk cabgkrukan bersama komunitas mahasiswa lainnya, nanti kami informasikan kembali,” ujarnya.(den/tin)