Polisi menemukan sisa-sisa botol yang disinyalir sebagai bom molotov, di Polsek Tambelangan, Sampang, yang dibakar oleh massa, Rabu (22/5/2019) malam. Ini disampaikan Irjen Pol Luki Hermawan Kapolda Jatim di Mapolda Jatim, usai meninjau lokasi kejadian, Kamis (23/5/2019).
Luki mengungkapkan, dari hasil identifikasi Tim Inafis yang ia datangkan dari Surabaya, banyak ditemukan botol-botol berisi bensin atau bom molotov tercecer di TKP. Sekitar 30 botol juga ditemukan di sekitar Polsek, dengan kondisi masih utuh atau belum sempat digunakan oleh massa.
“Di TKP, Inafis dari Surabaya sudah melakukan identifikasi. Di sana memang banyak ditemukan botol atau bom molotov yang dilempar dari luar dan banyak juga tercecer botol-botol berisi bensin. Kurang lebih 30 botol kita temukan belum terpakai,” kata Luki.
Tak hanya menghanguskan Mapolsek Tambelangan, kata dia, pembakaran yang dilakukan massa ini juga berdampak pada sejumlah kendaraan yang terparkir di TKP. Luki menyebutkan, ada tiga mobil dan 11 motor yang ikut terbakar.
Secara rinci, ada dua mobil dinas, satu motor dinas, dan 10 motor milik anggota, dan satu mobil milik warga setempat yang menitipkan kendaraannya di Polsek Tambelangan. Kendati demikian, tidak ada korban jiwa akibat peristiwa itu.
“Ada salah satu masyarakat saat itu yang akan menyerang anggota kami. Anggota waktu itu sempat mengeluarkan tembakan, dan kena tangan menyerempet saja. Situasi mereda setelah tokoh agama, tokoh masyarakat turun langsung, yang diprakarsai langsung oleh Bu Gubernur,” jelasnya.
Pasca kejadian itu, Luki mengaku sudah menemui para tokoh agama, tokoh masyarakat, para pemuda yang ada di Sampang. Dari pertemuan itu, pihaknya berharap suasana di Jatim tetap kondusif dan kejadian itu tidak terulang lagi.
“Alhamdulillah saya dibantu Bu Gubernur, dan Pak Pangdam sudah ketemu sama tokoh-tokoh masyarakat, agama, adat, dan pemuda yang ada di sampang, hampir 15 orang. Kami bersilaturahmi terkait kejadian tadi malam. Dari pertemuan tadi, meyakinkan kami tidak akan terulang,” kata dia.
“Kami terima kasih kepasa pasukan TNI yang banyak di sana dan masih standby. Kami akan tetap maksimal melakukan patroli di Jatim secara keseluruhan,” tambahnya.
Sementara itu, Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim yang juga ikut meninjau menyampaikan, bahwa pihaknya menyerahkan kejadian ini ke polisi untuk diselidiki lebih lanjut. Pihaknya juga berterima kasih kepada TNI, yang juga turun dan membackup pihak kepolisian.
“Ini kan sudah proses ditangani kepolisian. Jadi kita menyerahkan ke Kapolda dan jajarannya melakukan pendalaman. TNI juga turun. Kita menyerahkan semua kepada proses yang sedang berjalan,” kata dia.
Dia mengajak masyarakat Jatim untuk menciptakan suasana yang tentram dan damai, terutama di Bulan Ramadhan ini. Dengan memaksimalkan ibadahnya, seperti melakukan i’tikaf, tadarus, dan ibadah lainnya. (ang/tin/dwi)