Polda Jatim kembali menangkap tiga orang sebagai pelaku pembakaran Mapolsek Tambelangan, Sampang, Madura. Ini disampaikan Irjen Pol Luki Hermawan Kapolda Jatim usai menggelar apel pasukan Operasi Ketupat Semeru di Polda Jatim, Selasa (28/5/2019).
Namun, Luki enggan membeberkan siapa ketiga orang yang baru ditangkapnya subuh tadi. Sebab ketiganya masih dalam proses pemeriksaan dan secara detail akan disampaikan dalam konferensi pers dalam waktu dekat.
“Sampai subuh tadi yang tertangkap ada tiga orang. Sudah dulu ya, pokoknya sudah ada tiga orang,” kata Luki.
Sebelumnya, Polda Jatim tengah memburu pelaku lainnya dari kasus pembakaran Mapolsek Tambelangan, Sampang. Luki menyebutkan, ada lima oknum Habib yang diduga terlibat aksi pembakaran itu.
“Kami masih mendalami ini. Ada 5 lagi oknum Habib yang akan kami tangkap,” kata Irjen Pol Luki Hermawan Kapolda Jatim, Senin (27/5/2019).
Adapun soal 5 oknum Habib yang tengah dicari ini, Luki mengungkapkan sudah membicarakannya dengan tokoh-tokoh agama di Sampang. Pihaknya juga mengaku, telah mendapatkan dukungan penuh untuk mengusut kasus ini secara transparan.
Dalam kesempatan itu, Luki juga mengimbau agar masyarakat yang terlibat dalam aksi pembakaran itu segera menyerahkan diri. Sebab, polisi tengah mengantongi nama-nama yang terlibat dan mengidentifikasi keberadaan mereka yang diketahui tengah mengamankan diri di pondok-pondok pesantren.
“Kami sudah mengadakan pertemuan dengan tokoh-tokoh agama Sampang yang akan membantu kami, untuk memproses kasus ini secara transparan. Kami juga berharap masyarakat Sampang yang terlibat dalam pembakaran itu segera menyerahkan diri,” ungkapnya.
“Sudah ada nama-nama pelaku lainnya. Kami tahu para pelaku ini sedang berlindung mengamankan diri di pesantren. Kami sudah mengidentifikasi semuanya,” kata Luki.
Upaya pihak kepolisian ini pun mendapat dukungan penuh dari MUI Kabupaten Sampang. Mereka meminta pihak kepolisian mengusut tuntas kasus yang dinilai telah mencoreng nama-nama Ulama dan pemerintahan Sampang.
KH Buchori Maksum Ketua MUI Sampang mengaku, sangat prihatin dan kecewa atas kejadian tersebut. Pihaknya pun meminta polisi agar tidak ragu-ragu memproses hukum oknum-oknum yang terlibat.
“Kami bersilaturahmi ke Bapak Kapolda di kediamannya. Terus terang saja untuk mempererat komunikasi kami dengan beliau. Sekaligus memberikan masukan, kaitannya dengan pembakaran Polsek Tambelangan. Agar polisi tidak ragu-ragu untuk menegakkan hukum kepada siapa-siapa yang terlibat dalam kejadian itu,” kata Kiai Buchori. (ang/dwi)