Menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI di Jakarta pada Minggu (20/10/2019) besok, Polda Jatim mengaku siap mengamankan segala jenis kegiatan masyarakat untuk menyampaikan aspirasi. Meski begitu, pihaknya menggarisbawahi bahwa kegiatan yang dilakukan tidak bersifat anarkis.
Kombes Pol Frans Barung Mangera Kabid Humas Polda Jatim mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum menerima surat pemberitahuan tentang akan diselenggarakannya aksi unjuk rasa.
“Silakan, silakan saja. Tapi dari institusi yang ada, kita belum mendapat surat pemberitahuan (aksi, red). Setiap aspirasi yang ada pasti kita dukung. Tapi ingat, tidak anarkis, itu saja,” kata Barung kepada Radio Suara Surabaya, Sabtu (19/20/2019).
Polda Jatim telah mengerahkan kurang lebih 12.000 personel yang terdiri dari personel polisi dan TNI selama proses pelantikan presiden. Sebanyak 4.000 ribu personel diantaranya akan dikerahkan di Kota Surabaya. Menurutnya, Surabaya memiliki potensi besar menjadi tempat dilakukannya aksi karena banyaknya objek vital di ibukota provinsi tersebut.
Kendati demikian, ia tidak memungkiri adanya kemungkinan “kecolongan” pada hari Minggu besok. Namun, pihaknya bersama TNI telah melakukan deteksi dini untuk mencegah kerusuhan yang terjadi saat pelantikan presiden.
“Indikasi ke arah sana memang ada, karena tidak mungkin kita melakukan deteksi kalau tidak ada indikasi. Kecolongan kecil kemungkinan, karena deteksi sudah kita lakukan. Untuk itu kita katakan, kita siap 100 persen dengan melakukan gelar pasukan,” tambahnya.
Selain unjuk rasa, kegiatan yang akan terselenggara pada Minggu sore besok adalah nobar (nonton bareng). Ia mengatakan, beberapa kelompok masyarakat sudah ada yang mengajukan izin untuk melakukan kegiatan itu.
“Ada beberapa tempat (mengadakan nobar pelantikan, red), yang boleh di Polda Jatim, di DPRD Provinsi. Di tempat-tempat lain tentunya kita pantau dan Polrestabes juga akan memberikan pengamanan yang cukup. Contoh, Pasuruan di beberapa tempat, nanti di-cover oleh Kodim, Polres Pasuruan, Tulungagung juga ada,” ujarnya.
Irjen Pol Luki Hermawan Kapolda Jawa Timur sebelumnya menyampaikan, walaupun acara pelantikan dilangsungkan di Jakarta, namun peran serta TNI, Polri dan seluruh elemen masyarakat Jawa Timur tetap penting untuk melakukan pengamanan.
“Semoga soliditas TNI serta Polri tetap terjaga dan kita tunjukkan kepada segenap masyarakat Jawa Timur,” katanya.(tin/ipg)