Polres Gresik mengerahkan 1.392 personel untuk mengamankan jalannya Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di kabupaten tersebut, Rabu (31/7/2019).
“Kami dibantu Polrestabes Surabaya, Polresta Sidoarjo, Polres Pelabuhan, Polres Lamongan, Polres Mojokerto, dan Polres Jombang. Kami juga dibantu personel Brimob dan TNI,” kata AKBP Wahyu Sri Bintoro Kapolres Gresik kepada Radio Suara Surabaya, Rabu pagi.
Pilkades serentak di Kabupaten Gresik ini diselenggarakan di 264 desa dari 18 kecamatan, diikuti 665 calon kepala desa, dengan jumlah pemilih 720.768 orang.
Apel gelar pasukan pengamanan Pilkades serentak Kabupaten Gresik. Foto: Kompol Kusminto Kapolsek Tandes via redaksi
Kapolres Gresik menjelaskan, pihaknya akan menerapkan standar pengamanan untuk skala aman, rawan, dan sangat rawan di 264 desa yang melaksanakan giat Pilkades serentak hari ini.
“Sudah kami petakan dengan pola pengamanan. Sementara untuk daerah yang sangat rawan ada enam. Sampai sekarang masih berlangsung kondusif berkat pendekatan kami kepada para tokoh desa setempat,” ujarnya.
Polisi telah memetakan para calon yang sama-sama punya pendukung kuat, hasil suara yang tipis, dan para pendukung. “Terakhir, kami bersama jajaran TNI dan Brimob juga memantau tentang kemungkinan munculnya ‘botoh’ atau petaruh di desa yang kami anggap berpotensi rawan seperti di Panceng dan Menganti. Alhamdulillah untuk tahun ini tidak ada,” kata dia.
Terkait adanya peluang politik uang, kata Kapolres Wahyu, masyarakat bisa segera melaporkan ke Polsek terdekat. “Undang-Undangnya sudah jelas dan kami tinggal menindak lanjuti saja,” ujarnya.(iss/ipg)