Nurhasan Rektor Universitas Negeri Surabaya menyampaikan pesan anti radikalisme dalam perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-74 pada Sabtu (17/8/2019). Ia berharap, mahasiswa tidak ada yang terpapar paham radikalis.
“Diharapkan tidak ada lagi radikalisme. Apalagi sampai tidak menghargai hak-hak, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan Pancasila,” ujar Nurhasan pada Sabtu (17/8/2019).
Beberapa cara, menurut Nurhasan akan dilakukan untuk meniadakan paham tersebut di Unesa.
“Lah ini kita akan mengurangi bahkan meniadakan di Unesa, dengan aktivitas-aktivitas yang kita formulakan bersama, baik itu UKM (unit kegiatan mahasiswa, red), seni, dan sebagainya,” jelasnya.
Sejalan, Bambang Yulianto Wakil Rektor 1 Unesa mengaku, kampusnya sangat perhatian pada isu radikalisme.
“Perlu diketahui, tiga hari lalu, kami pada mahasiswa baru, kita adakan kuliah daring dengan topik bagaimana anti radikalisme harus dilakukan dan radikalisme itu ditengarai terpapar juga di beberapa PT,” katanya.
Sebagai informasi, dalam upacara kemerdekaan Indonesia ke 74 yang digelar pada Sabtu (17/8/2019) pagi, Nurhasan bersama para mahasiswa mendeklarasikan Unesa sebagai kampus anti radikalisme. Berbagai atribut keberagaman Indonesia juga ditonjolkan dalam upacara ini, salah satunya pakaian adat, permainan asli Indonesia, dan atribut berwarna merah-putih. (bas)