Pertamina memastikan ketersediaan solar subsidi baik di terminal BBM maupun di SPBU mencukupi untuk kebutuhan konsumen di Jawa Timur. Pertamina telah menambah sekitar 20 persen suplai solar untuk memastikan pemerataan penyaluran dan melakukan percepatan distribusi untuk pelayanan ke masyarakat yang lebih optimal. Pertamina juga memastikan bahwa stok BBM, yang tersimpan di fasilitas Pertamina dalam kondisi aman.
“Penambahan tersebut dengan prioritas di jalur khusus yang padat. Seperti penyaluran BioSolar dari Terminal BBM Tuban Sabtu (16/11/2019) kemarin sebanyak 1.384 kilo liter, ditambah 23.5 persen dari normal 1.120 kilo liter per hari,” kataRustam Aji, Unit Manager Communication, Relations, and CSR MOR V. Sementara penyaluran BioSolar di Gresik bahkan ditambah 30 persen, dari 460 kilo liter per hari menjadi 600 kilo liter.
Pertamina juga menurunkan Tim Satuan Tugas (Satgas) yang melakukan monitor langsung kondisi di lapangan. Sehingga apabila ada hal yang perlu segera, seperti prioritas pengiriman atau penambahan pasokan, bisa langsung ditindaklanjuti.
Berdasarkan hasil pantauan Tim, sejak Sabtu (16/11) sore kemarin, antrian di berbagai SPBU, termasuk di jalur Pantura sudah mulai terurai. “Demikian juga kondisi di Hari Minggu (17/11) ini, kondisi di berbagai SPBU sudah kembali normal,” kata Rustam melalui edaran pers yang diterima Suara Surabaya.
Namun demikian Pertamina berharap penyaluran BBM Bersubsidi dapat tepat sasaran. Sebab yang terjadi di lapangan hingga kini BBM Bersubsidi masih banyak dikonsumsi oleh masyarakat yang secara ekonomi tergolong mampu. Padahal sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014, BBM tertentu termasuk Solar bersubsidi hanya diperuntukkan bagi industri rumah tangga, usaha mikro, usaha pertanian, usaha perikanan, transportasi dan pelayanan umum, termasuk juga kendaraan pribadi dengan kapasitas mesin atau cc yang kecil.
Bagi masyarakat golongan mampu, agar menggunakan BBM non subsidi yang ketersediaannya memang lebih banyak, sehingga BBM subsidi dapat lebih dinikmati oleh penggunanya sesuai ketentuan. BBM non subsidi adalah Dexlite atau Pertamina Dex sebagai pengganti Solar dan Pertalite, Pertamax ataupun Pertamax Turbo sebagai pengganti Premium. Selain jenis BBM tersebut lebih baik untuk kehandalan dan keawetan mesin kendaraan, BBM tersebut juga tergolong lebih ramah lingkungan.
Sementara untuk kelompok industri, Pertamina juga memiliki lembaga penyalur BBM industri. Konsumen BBM industri Pertamina antara lain adalah PT. PLN (Persero), TNI/POLRI, Industri Pertambangan, Industri Besi Baja, Industri Kertas, Industri Makanan, Industri Semen, Industri Pupuk, Kontraktor Kontrak Kerja Sama, dan industri lainnya. Kelebihan utama BBM Pertamina adalah adanya jaminan ketersediaan dan supply BBM. Selain itu, mutu produk BBM dan kualitas serta kuantitas layanan yang terjamin serta memenuhi standard Internasional .
Jika masyarakat memiliki keluhan mengenai ketersediaan BBM dan LPG dapat menghubungi Pertamina melalui Call Center 135.(iss)