Pertamina saat ini menggunakan 4.700 meter static oil boom untuk mengatasi tumpahan minyak dari sumur YYA-1 area Pertamina Hulu Energi di Blok Offshore North West Java (PHE ONWJ).
“Sekarang terdapat 4.700 meter static oil boom untuk menghadang oil spill dari sumber utama,” kata Taufik Adityawarman Incident Commander PHE ONWJ di Jakarta, Kamis (8/8/2019).
Selain itu, masih terdapat 600 meter movable oil boom untuk mengadang tumpahan minyak yang lepas dari sumber utama.
Pihaknya juga menggunakan empat oil skimmer untuk mengangkat dan menyedot tumpahan minyak. Oil skimmer adalah alat untuk memisahkan minyak dari permukaan cair, dan biasa digunakan untuk menyaring minyak.
Untuk mendukung kerja pembersihan minyak di laut, Pertamina menggunakan 44 kapal untuk combat oil spill, penampungan sementara minyak, serta pemadam kebakaran yang siap siaga.
Di garis pantai, Pertamina memasang 2.520 meter jaring untuk menyaring minyak serta 3.000 meter oil boom yang diletakkan di muara sungai.
Pembersihan pesisir pantai dilakukan oleh tim penanganan bersama dengan masyarakat daerah yang terdampak.
Sampai 7 Agustus pukul 18.00 WIB, tercatat sebanyak 3.965,71 barel telah diangkat dari lepas pantai. Sedangkan dari pantai sebanyak 1.047.386 karung telah diangkat, rata-rata berat per karung adalah 4,6 kilogram. Total tonase yang telah diangkat dari darat adalah lima ton. Sedangkan estimasi tumpahan minyak per karung maksimal sepuluh persen.(ant/tin/ipg)