Memperingati Hari Perempuan Sedunia yang jatuh pada Jumat (8/3/2019), perempuan masih perlu memperjuangkan kesetaraan gender dalam berbagai bidang, salah satunya memahami ketidakadilan di sektor-sektor tertentu.
Margaretha, pemerhati kekerasan seksual pada perempuan sekaligus dosen Psikologi Unair mengatakan, perempuan masih dominan mendapat kekerasan di berbagai sektor.
“Sebagai perempuan, memahami dan memiliki wawasan untuk ketika kita mengalami suatu tindak kekerasan, sangatlah penting. Sayangnya, tidak semua perempuan memiliki wawasan ini,” ujarnya kepada suarasurabaya.net pada Jumat (8/3/2019).
Ia mengatakan, terkadang suatu budaya tertentu yang sangat partiarkis membuat perempuan menjadi tersubordinat atau merasa lebih rendah dari laki-laki. Hal ini berbahaya karena mereka melihat penindasan adalah hal wajar.
Ia mengajak agar perempuan juga bisa melihat nilai-nilai dari kacamata yang lebih universal. Menurutnya, hal itu menjadi tantangan perempuan untuk memahami nilai-nilai komunitas lain yang lebih global.
“Kita adalah warga dunia. Ada aturan universal yang mengatur gender. Karena dengan wawasan inilah yang membuat kita lebih paham,” katanya.
Tak hanya itu, perempuan juga harus mampu memperkuat keahilan. Mereka harus memiliki kemampuan untuk menjadi setara dan berkontribusi dalam kesetaraan. Wawasan dan keahlian inilah yang menurut Retha perlu dibuka seluas mungkin.
“Perempuan harus lebih berdaya. untuk mengembangkan keahlian dan berkontribusi setara,” kata dia. (bas/iss)