Jumat, 22 November 2024

Perang Siber Jadi Tantangan TNI di Tengah Distorsi Informasi

Laporan oleh Agung Hari Baskoro
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur usai menghadiri upacara parade HUT ke-74 TNI di lapangan Makodam V Brawijaya, Surabaya pada Sabtu (5/10/2019). Foto: Baskoro suarasurabaya.net

Perang siber atau cyber war menjadi tantangan Tentara Nasional Indonesia (TNI) di tengah distorsi informasi yang terjadi saat ini.

“Hari ini (Indonesia, red) dalam keadaan damai, ada distorsi informasi, hoaks dan sebagainya. Sebagai penjaga kedaulatan negara, antara lain tantangan TNI dan kita semua adalah rcyber war. Perang siber,” ujar Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur ketika ditemui usai menghadiri upacara parade HUT ke-74 TNI di lapangan Makodam V Brawijaya, Surabaya pada Sabtu (5/10/2019).

Pernyataan ini diamini juga oleh Mayjend TNI Whisnoe Prasetia Budi Pangdam V Brawijaya. Menurutnya, perang siber memang menjadi keniscayaan di tengah kemajuan teknologi saat ini.

Ia menilai, meski Indonesia memiliki Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang secara khusus bertugas pada keamanan dan pemanfaatan siber, Mayjend TNI Whisnoe mengatakan semua instansi harusnya juga memiliki kemampaun siber.

“Sehingga masing-masing (instansi, red) bisa mengamankan, memprotek apa yang jadi tanggung jawabnya. (Di TNI, red) peran pertamanya, dia mengamankan lingkup militer. Kalau di dalam pelaksanaan tugas operasi, dia harus bisa membentengi supaya tidak terganggu segala macamnya, alat komunikasi, informasi itu. Perannya harus mampu menangkal, syukur-syukur menghentikan salam lingkup tugas pokoknya TNI,” jelasnya.

Selain memberikan pandangannya tentang perang siber, Dalam upacara parade HUT ke-74 TNI hari ini, Khofifah juga mengucapkan selamat kepada TNI dan mengapresiasi tema HUT yang diusung.

“Tema pada HUT TNI ke-74 ini , TNI Profesional Kebanggan Rakyat. Ini bagian dari iktiar yang luar biasa,” katanya. (bas/tin/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
34o
Kurs