Suhu udara di Pulau Jawa, khususnya Kota Surabaya dan sekitarnya mengalami penurunan pada musim kemarau tahun ini.
BMKG Juanda mencatat suhu terendah di Surabaya dalam beberapa hari terakhir mencapai 22 derajat Celcius.
Setiawan, prakirawan BMKG Juanda mengatakan, kondisi ini disebabkan oleh angin yang membawa udara dingin dari daratan Australia ke Indonesia.
“Matahari sedang berada di ujung utara bumi. Sedangkan Australia sedang musim dingin dan angin bergerak dari tenggara ke barat laut. Angin inilah yang membawa udara dingin dari Australia ke Indonesia,” ujarnya kepada suarasurabaya.net, Sabtu (22/6/2019).
Berdasarkan pengamatan BMKG dalam kurun waktu 30 tahun terakhir, kondisi ini diperkirakan terjadi sampai kisaran bulan Agustus dan suhu minimum masih bisa turun.
“Suhu terendah yang pernah terjadi di Surabaya pada bulan Agustus beberapa tahun lalu bisa mencapai 16 derajat celcius,” kata dia.
Sementara, BMKG Mlati Yogyakarta mengimbau warganya agar menggunakan pakaian dan selimut yang tebal pada malam hari untuk menghindari hipotermia. Selain itu juga minum cukup air dan menggunakan pelembab untuk menghindari kulit kering atau dehidrasi.(iss/ipg)