Penyakit Hepatitis A bisa dicegah melalui penerapan pola hidup higienis. Dr. Tripudy SpPD Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Unair mengatakan, Hepatitis A menular dan masuk ke tubuh manusia melalui fecal-oral atau mulut. Biasanya, virus Hepatitis A menular lewat kebiasaan masyarakat yang tidak mencuci tangan dengan bersih, makanan yang tidak higienis, dan peralatan makan yang tidak dicuci dengan baik.
Seperti diketahui, saat ini terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) di Kabupaten Pacitan terkait penyakit ini. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur pada Senin (24/6/2019) menyebutkan, pasien Hepatitis A di kabupaten tersebut telah mencapai 700 orang lebih.
Dr. Tripudy mengatakan, penyebaran penyakit Hepatitis A juga bisa saja terjadi di Kota Surabaya. Ia menyebut, perpindahan manusia yang cepat dari satu kota ke kota lain perlu diwaspadai. Pasalnya, apabila ada manusia sehat yang melakukan kontak dengan pengidap penyakit hepatitis A, akan sangat mungkin tertular. Di Surabaya, Dr. Tripudy menyebut, penyebaran penyakit ini masih terbatas dan dalam jumlah sedikit.
“Biasanya penyakit ini ada ketika musim hujan. Karena saat itu, banyak makanan-makanan yang pengelolaannya kurang bagus. Biasanya ada, tapi jumlahnya gak banyak,” ujarnya pada Jumat (28/6/2019).
Ia juga mengimbau agar masyarakat mengetahui gejala penyakit ini. Biasanya, orang yang terinfeksi Hepatitis A akan mengalami flu-flu, badan yang gampang capek, mual, muntah, dan sakit perut.
“Biasanya kalau jalan dua minggu, matanya kuning, buang air kecil warnanya kayak teh, BAB warnanya putih,” lanjutnya.
Ia mengimbau agar pengidap penyakit ini sesegera mungkin mendapat perawatan dokter. Pasalnya pasien harus dipastikan untuk istirahat total dan mendapatkan pengawasan dokter.
Ia menjelaskan, sebenarnya penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu empat minggu, jika mendapat perawatan tepat. Meski begitu, pada beberapa kasus Hepatitis A bisa menyebabkan komplikasi. (bas/ipg)