Jumat, 22 November 2024

Pengerjaan Underpass Bunderan Satelit Molor Lagi

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Ilustrasi

Penyelesaian pembangunan underpass atau jalan bawah tanah di Jalan Bunderan Satelit, Surabaya kembali molor dari target akhir Maret 2019. Pengerjaan pipa PDAM berdiameter 1,5 meter yang ada di bawah jalan itu diperkirakan memakan waktu lebih panjang dari yang ditargetkan.

“Kami meminta maaf kepada warga Surabaya utamanya warga kawasan Surabaya barat atas keterlambatan ini,” kata Eri Cahyadi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, dilansir Antara, Minggu (31/3/2019).

Eri mengatakan, Pemkot Surabaya akan mengupayakan agar pengerjaan underpass ini tuntas dan bisa dioperasikan sebelum puncak peringatan Hari Jadi Kota Surabaya (HKJS) ke-726 pada 31 Mei mendatang. Langkahnya, dengan memotong dan menurunkan pipa diameter 1,5 meter itu.

Pengerjaan pemotongan dan penurunan pipa itu akan dikerjakan dalam beberapa hari ini. Pemkot akan melakukan percepatan upaya penurunan pipa itu dengan meminimalisir risiko. “Karena jika tidak diturunkan, kami khawatir akan berpengaruh pada kerusakan pipa induk PDAM,” kata Eri.

Eri mengklaim, proses penurunan pipa PDAM ini tidak akan berdampak signifikan pada produksi debit air bagi warga sekitar. Dia juga memastikan, proses penurunan pipa di bawah underpass Bundaran Satelit itu hanya membutuhkan waktu sehari saja.

Sementara itu, Bambang Eko Sakti Manajer Humas PDAM Surya Sembada Surabaya mengatakan, pengerjaan pemotongan pipa PDAM di bundaran satelit sebenarnya sudah tuntas pada Minggu pagi sekitar pukul 05.00 WIB.

“Jam 5 (pagi) pipa sudah terpotong semua, lalu diturunkan dan akan dikoneksikan,” katanya kepada Radio Suara Surabaya Minggu pagi sekitar pukul 06.30 WIB.

Namun, pengerjaan pipa ini belum sepenuhnya tuntas. Setelah pemotongan, sejak pukul 05.00 WIB tadi, petugas melakukan proses penguraian kembali pipa sepanjang 21 meter untuk diturunkan 1,5 meter lebih dalam di bawah lahan pengerjaan underpass.

Saat itu, Bambang mengakui ada sejumlah hambatan yang mengakibatkan pengerjaan pemotongan dan pemindahan pipa, yang sebelumnya sempat ditargetkan tuntas pada Sabtu (30/3/2019) kemarin, baru bisa selesai Minggu ini.

“Memang ada hambatan. Space (ruang gerak)-nya terbatas. Banyak tiang pancang di sekitar pengerjaan sehingga petugas tidak leluasa dalam melakukan pemotongan pipa,” ujarnya.

Bambang menginformasikan, untuk pengerjaan pemotongan dan pemindahan pipa ini dua pompa di Karang Pilang dimatikan. Akibatnya, ada beberapa wilayah terdampak hingga pengerjaan ini tuntas dilakukan.

Aliran air PDAM di beberapa daerah akan mati total. Di antaranya di Dukuh Kupang, Kupang Indah, Banyu Urip, Simo Lumpur, Tidar, Sawahan, Perak , Gresik, Rajawali, Jalan Sragen, Jalan Simo dan sekitarnya.

“Nanti kami akan memperkuat secara struktur. Sehingga pada saat pipa kami aliri air tidak jebol. Sudah kami persiapkan. Setelah pipa terkoneksi, langsung kami aliri dari Ipam Karang Pilang. Paling cepat jam 1 (13.00 WIB) siang,” katanya.

Sayangnya, saat suarasurabaya.net berupaya menghubungi Bambang, Minggu sore ini, dia tidak mengangkat telepon selulernya meski dua teleponnya aktif.

Pengerjaan underpass Bundaran Satelit ini molor dari target yang dikatakan Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya pertengahan Maret lalu. Saat itu, Kamis (14/3/2019), Risma memastikan pengerjaan jalan bawah tanah di Jalan Bundaran Setelit itu tuntas akhir Maret ini.

Pokoke Maret selesai,” kata Risma saat Sidak di Underpass Bundaran Satelit. Dia mengatakan, pembangunan underpass itu terlambat karena terkendala hujan. Proyek underpass, kata dia, tinggal tahap finalisasi pembangunan saluran dan penutupan pipa PDAM dengan pengaman.

Dia bahkan mengatakan, saluran pipa PDAM saat itu tidak menjadi masalah, sebab berdasarkan pengalaman yang telah lalu, di Jalan MERR maupun Wiyung ada juga pipa sebesar itu. Pada praktiknya, pipa itu harus diselimuti karet untuk pengaman sebelum dibangun badan jalan di atasnya.

Dia mengatakan, pengerjaan seperti ini sudah biasa. Dia membandingkannya dengan di luar negeri, ketika ada pembangunan jalan baru biasanya memang seperti itu. Karena itu dia ingin underpass itu cepat selesai sehingga dampak signifikan pengurangan kemacetan di Jalan Mayjend Sungkono bisa dirasakan masyarakat.(ant/tin/den)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs