Mobil KIA Picanto bernomor polisi L 1903 CL yang hilang di Plaza Surabaya, Sabtu (8/6/2019) malam, berhasil ditemukan di daerah Kalibader, Sepanjang, Taman, Sidoarjo, pada Minggu (9/6/2019) pagi. Mobil beserta pencurinya berhasil diringkus polisi setelah keberadaan mobil itu terdeteksi dan dikejar oleh pendengar Suara Surabaya.
Tiga orang pendengar yang telah aktif membantu penemuan mobil itu adalah Muslim, Nabil, dan Mulyono. Atas jasa Muslim dan Mulyono, Radio Suara Surabaya mengundang keduanya untuk hadir dalam acara ulang tahun ke-36 Suara Surabaya pada Selasa (11/6/2019).
Berikut wawancara Restu Indah, penyiar Suara Surabaya, bersama Muslim dan Mulyono pendengar Suara Surabaya yang melakukan pengejaran mobil Picanto L 1903 CL yang diinformasikan hilang:
Saya mewakili tim Suara Surabaya dan pendengarnya mengucapkan terima kasih atas kebaikan Bapak berdua. Waktu itu Pak Muslim bagaimana kok bisa tahu ada mobil yang hilang, bisa cerita sedikit Pak?
Sekitar jam 10 malam pada hari Sabtu itu saya mendengarkan ya biasalah untuk saya pribadi mendengarkan Suara Surabaya itu hampir 90 persen kalau di atas roda kendaraan itu mendengarkan. Waktu itu jam 10 ada berita kehilangan di Delta Plaza. Kemudian saya ya agak ingat-ingat sedikit Nopolnya. Kemudian sekitar jam 9 lebih, saya mau berangkat kerja itu, hampir mendekati pertigaan Kletek, ada mobil KIA Picanto kok platnya sama ada CL-nya, tapi Nopolnya belum ingat.
Waktu itu selain CL ada ciri-ciri khusus yang Bapak ingat oh ini kan yang diudarakan di SS gitu?
Oh ndak, kalau ciri-ciri lain ndak ada. Cuma KIA Picanto plat L, CL. Gitu aja Mbak Restu.
Jadi waktu itu Bapak dengernya Sabtu malam tapi hari Minggu Bapak denger lagi?
Iya.
Waktu itu denger lagi diudarakan sama SS atau memang Bapak ingat ini CL yang diudarakan tadi malam Pak?
Kebetulan itu saya nggak mendengarkan di SS tapi saya ingat itu betul. Ini KIA Picanto yang L, kalau 19 belakangnya 03 itu ndak ingat. Cuma CL yang ingat. Kemudian saya tanya ke presenter, Mbak apa betul Picanto yang semalam hilang itu L 1903 CL? Masalahnya saya ini ada di belakangnya mobil Picanto itu. Iya betul Pak, yang semalam dilaporkan hilang itu.
Waktu itu ketemunya pertama di mana Pak? Di Kletek?
Di pertigaan Kletek itu.
Oke, dia jalan santai atau kayak orang ngebut atau bingung pak?
Ndak. Santai. di situ kan jalannya pelan tapi pasti cuma mendekati pertigaan antre Traffic Light itu Mbak.
Di situ Bapak kemudian akhirnya menelepon ke Suara Surabaya dan hilangan jejaknya di mana Pak?
Sebelum pertigaan Kletek itu saya bilang, Mbak, saya itu ndak tahu mobil ini ke arah mana, ke kiri atau ke kanan. Kalau saya kerja itu (belok) ke kanan. Kalau ke kanan saya ikut, kalau ke arah kiri ya, coba Mbak on air-kan.
Mungkin ada yang mau meneruskan, begitu ya?
Iya.
Di situlah kemudian Pak Muslim membuntuti mobil KIA Picanto L 1903 CL dan kami terus menyampaikan berita ini termasuk berkoordinasi dengan kawan-kawan kepolisian karena letak terakhir sudah bisa terbaca di daerah Kletek. Daa alhamduillah setelah itu ada Pak Nabil mengejar sampai bypass Krian, agak jauh dari posisi hilangnya kendaraan ini di Plaza Surabaya. Dan hebatnya ada seorang driver Ojol yang terus mendengarkan Suara Surabaya dan meneruskan pencarian ini sejak dari kawasan bypass Krian. Pak Mulyono waktu itu Bapak meluncur dari mana ke mana sebelumnya?
Saya kan mudiknya di Surabaya. Saya dari rumah. Sampai daerah Pacet dari Krian itu saya mendengarkan ada mobil curian lari ke barat tapi gak bisa ngikuti dan saya ambil lawan arus akhirnya saya berhenti di pos polisi yang kosong di Trosobo.
Waktu mendengarkan posisinya di mana?
Sidorejo
Itu sudah perbatasan Sidoarjo-Krian ya Pak?
Oh sudah masuk Krian. Dari situ saya melawan arus ada pos polisi kosong, saya standby situ, saya tetep pantau SS terus, akhirnya Picanto itu lewat tapi agak jauh.
Jadi Bapak menghadang?
Bukan.Saya mengejar dulu. Menghadang akhirnya mengejar. Sampai Bypass Krian dia berhenti, Avanza itu berhenti tapi dekat. Saya lihat dari jauh. mungkin Picanto mendengarkan SS tahu dia lari putar balik. Saya kejar putar balik, hampir di Sidorejo itu kan ada polisi cepek menyeberangkan kan kena, berhenti. Motor saya depan saya palang supaya dia nggak bisa jalan tapi dia tetep lolos.
Bapak gak takut itu ditabrak atau gimana Pak?
Nggak, nggak ada rasa takut. Memang kan banyak mobil banyak motor. Lari kenceng sampai di Timbangan, di Flyover itu hampir kehilangan padahal saya bawa Beat itu saya jalan 80-90 km/jam. Pokoknya saya kejar terus.
Sambil ndengerin SS ya Pak ya?
Iya. Akhirnya di Kletek kena lampu hijau. Dia lurus. Di Pos Geluran sudah banyak petugas. Dia melambatkan jalannya, saya teriak Pak belakang itu mobil, belakang itu mobil. Saya minggir, mobil itu kiri. Tapi polisisnya di pinggir. Akhirnya disuruh berhenti gak mau. Ada yang nyegat tapi dihalangi. Lari lagi. Lalu ada mas-mas naik motor Vixion itu ngejar.
Di situ mulai banyak orang yang ikut ngejar?
Oh nggak, nggak, nggak. Cuma kita, dari Pos Geluran, sama Vixion, sama saya. Sudah masuk perumahan Taman Sepanjang itu ada rel, ada perkampungan. Di perkampungan itu polisi tidurnya agak tinggi, gak tahunya larinya kenceng hampir nabrak orang. Saya HP jatuh sudah nggak ngereken.
Handphone Anda jatuh?
Jatuh. Udah nggak ngereken.
Sampai sekarang hilang pak?
Tidak cuma error kalau buat WA aja error.
Tapi untung masih bisa diambil ya pak.
Bisa. Masih bisa buat Ojol.
Jadi terakhir Bapak ketemu?
Akhirnya mobil itu berhenti udah gak ada jalan, buntu, sungai. Sopirnya gak ada, montornya ada. Lari ke mana, saya cari balok. Saya cari-cari gak ada. Sudah diem. Petugas datang. Dicurigai rumah, gak ada. Lalu ada warga itu lapor ada orang yang mau ngamuk, tapi gak diterima, larinya ke jalan makam. Nah itu sama petugas.
Jadi dikejar dan ditemukan di daerah makam ya pak
Iya di daerah makam.
Pak Mulyono ingat gak ya, butuh waktu berapa lama?
Gak mikir, pokoknya harus kena.
Ketika dilaporkan sudah ketemu gimana perasaan Pak Muslim?
Ya senang Mbak. Masalahnya kita bisa bermanfaat untuk orang lain, ya alhamdulillah masih rejeki buat mas atau mbak yang kehilangan. Alhamdulillah kalau sudah ketemu, sudah senang. Kalau hilang kan susah Mbak. Menyenangkan hati orang lain itu rasanya luar biasa.
Saya bangga bisa mengobrol dengan Bapak berdua. Mudah-mudahan memberikan semangat kebersamaan bagi warga Kota Surabaya.
Perlu diketahui, mobil itu dilaporkan ke Radio Suara Surabaya telah hilang pada Sabtu (8/6/2019) malam. Zendi Riski, warga Rungkut Mapan Tengah, Surabaya, melaporkan bahwa mobil adik perempuannya telah hilang di Plaza Surabaya. Mobil berwarna putih keluaran tahun 2013 itu hilang setelah kuncinya hilang bersama seorang laki-laki yang mengaku sebagai kenalan lamanya.
Berdasarkan data pihak parkir Plaza Surabaya, mobil tersebut masuk pukul 19.16 WIB dan keluar pada pukul 19.43 WIB. Berdasarkan video rekaman CCTV pihak mal, ciri-ciri pria yang mengaku bernama Fajar tersebut adalah berperawakan gemuk, tingginya sekitar 170 cm, kulit sawo matang, rambut cepak, pakai kaus garis hitam biru dan celana jins, dan tidak membawa tas.
Setelah pelaku dan mobil berhasil ditangkap polisi, diketahui pelaku pencurian mobil tersebut bernama Yogi Firmansyah, usia 29 tahun, warga Kebraon Tengah, Karangpilang, Surabaya. Kompol Samirin Kapolsek Taman menjelaskan, berdasarkan pengakuan pelaku, dia berkenalan dengan korban, Nikita, usia 27 tahun, beberapa waktu lalu di Restoran Texas Chicken, Transmart Rungkut. Setelah berkenalan, keduanya saling berkirim pesan melalui WhatsApp.
Pada Sabtu (8/6/2019), kata Kompol Samirin, pelaku dan korban naik mobil berdua ke Plaza Surabaya. “Korban ditipu, dirayu-rayu saat mengobrol sambil ngopi, sehingga korban tidak tahu kuncinya dibawa. Pelaku berpura-pura mau ke kamar kecil, langsung lari membawa mobil korban,” ujarnya.
Pelaku mengaku kepada polisi bahwa sejak awal sudah berniat mau membawa mobil korban untuk dijual.(iss)