Komisaris Besar Polisi Rudi Setiawan Kapolrestabes Surabaya mengakui, penampilannya dalam Ludruk Jogo Suroboyo, di Balai Pemuda Surabaya, Minggu (20/1/2019), adalah pengalaman pertamanya.
“Seru, seru. Karena ini pengalaman yang belum pernah dilakukan. Menarik, karena ludruk ini bisa mengedukasi masyarakat. Saya kira ini sangat sesuai dengan pekerjaan polisi,” katanya usai tampil di panggung Balai Pemuda.
Rudi mengatakan, penampilannya dalam pementasan Ludruk Jogo Suroboyo ini berawal dari pertemuan dirinya dengan para seniman ludruk yang kebetulan.
“Kebetulan mereka (seniman ludruk,red) juga belum menemukan ide,” katanya. Dia pun mengusulkan tema dan judul “Jogo Suroboyo.” Para seniman lantas mengajaknya bermain.
“Saya ini orangnya mauan. Saya mau (tawaran main ludruk) untuk melestarikan ludruk,” katanya.
Meimura sutradara naskah ludruk lakon Jogo Suroboyo sebelumnya. menyampaikan, tidak sulit mengarahkan Rudi Setiawan dalam memerankan bagiannya meski dia bukan orang asli Surabaya.
Dari beberapa kali latihan yang dihadiri Kapolrestabes Surabaya, Meimura menilai, seluruhnya lancar.
“Pak Kapolres malah cepat adaptasi dengan naskah maupun bloking panggung, termasuk dengan pemain lain. Jadi latihan memang lebih gampang dan lancar,” katanya.
Meskipun sesekali harus mengulang adegan saat latihan, penampilan Rudi yang sebelumnya memang belum pernah main ludruk, kata Meimura, tergolong bagus.
Rudi Setiawan mengatakan, dia tidak akan kapok main ludruk. Dia tegaskan kembali, kesan pertama untuk pengalaman pertamanya ini adalah pengalaman yang menarik.
“Boleh, kalau ada tawaran lagi mungkin saya mau. Yang penting bisa melestarikan budaya. Mari melestarikan budaya-budaya di Surabaya, dan sama-sama menjaga kota kita tercinta ini,” ujarnya.(den/dwi)