Dinas Kehutanan Jatim memperkirakan, luas kebakaran hutan sudah mencapai lebih dari 4 ribu hektare. Pemprov Jatim sedang mempertimbangkan pemadaman dengan metode lain selain water bombing.
Dewi J Putriatni Kepala Dinas Kehutanan Jatim mengatakan, sebenarnya luasan lahan dan hutan yang terbakar baru bisa diketahui pasti kalau sudah padam. Saat ini penghitungan dilakukan melalui citra panas.
“Jadi sebenarnya hitungan yang akurat nanti kalau sudah padam. Naik ke atas lalu diukur. Sementara ini berdasarkan peta citra. Termasuk pendaran yang muncul di citra panas,” ujarnya, Kamis (24/10/2019).
Dewi mengatakan, kebakaran yang sebelum sempat dipadamkan di Arjuno-Welirang misalnya, yang tadinya hanya 600 hektare, akibat angin kencang belakangan membara lagi dan meluas lagi.
“Yang terbakar, kan, serasah. Daun-daun kering. 600 hektare kemarin sudah padam. Tapi di permukaan saja, di bawah masih ada bara. Kena angin kencang, bara menyala lagi, apinya jalan lagi,” katanya.
Dinas Kehutanan Jatim akan terus bekerja sama dengan pihak terkait seperti BPBD dan lainnya. Sementara, Gubernur Jatim saat ini sedang mempertimbangkan opsi lain selain pemadaman water bombing.
Emil Elestianto Dardak Wakil Gubernur Jawa Timur yang mengatakan ini setelah melakukan peninjauan dan rapat di Bandara Abdulrahman Saleh Malang, kemarin. Menurutnya, ada opsi lain dari TNI AU.
Alternatif pemadaman yang dia maksud itu adalah teknologi modifikasi cuaca (TMC). Satriyo Kasie Kedaruratan BPBD Jatim menjelaskan, TMC adalah modifikasi cuaca dengan menyemai garam ke awan.
Tujuannya supaya terjadi hujan yang bisa membuat api di hutan padam. Namun, TMC ini memiliki syarat utama yang harus ada. Yakni awan yang punya uap air yang sudah setengah matang.
“Awan setengah matang itu yang akan disemai garam khusus dari BPPT dengan pesawat dari Lanud TNI AU. Jadi Kalau tidak ada awan sama sekali, TMC tidak bisa dilakukan,” ujar Satriyo.
Emil Dardak Wakil Gubernur sebelumnya mengatakan, opsi ini masih didiskusikan oleh Gubernur. Sementara ini, satu helikopter MI 8 water bombing dari BNPB akan dimaksimalkan.
Selain Arjuno-Welirang, sejumlah gunung di Jawa Timur juga mengalami kebakaran hutan. Salah satu yang sudah ditetapkan berstatus tanggap darurat bencana kebakaran hutan adalah Gunung Ijen.
Skemanya, helikopter water bombing yang ada akan melakukan pemadaman di dua lokasi ini secara bergantian bergantung cuaca. Bila ada angin kencang di Arjuno, heli bisa memadamkan di Ijen dan sebaliknya.
BPBD Jatim, kata Satriyo, masih berharap BNPB dapat menerjunkan satu lagi helikopter water bombing ke Jawa Timur karena memang pemadaman udara ini sudah sangat dibutuhkan.
Selain Arjuno-Welirang dan Ijen, Gunung Semeru saat ini juga masih terbakar sehingga pendakian ke Pos 4 dan Pos 5 ditutup sementara. Demikian halnya di Gunung Wilis dan Gunung Kawi.
Setidaknya sudah ada enam gunung di Jawa Timur yang akibat kebakaran hutan telah ditutup sementara bagi pendakian. Satgas gabungan pun sudah melakukan upaya pemadaman melalui darat dengan medan yang cukup berat.(den/tin/rst)