Sabtu, 23 November 2024

Pemprov Jatim Kirim Tim ke Wamena

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur dan Emil Elestianto Dardak Wakil Gubernur Jawa Timur saat menemui wartawan di Gedung DPRD Jatim, Senin (30/9/2019). Foto: Denza suarasurabaya.net

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur mengatakan, tim gabungan dari BPBD, Dinas Sosial, dan Bakesbangpol Jatim mulai bergerak ke Papua untuk mendata warga Jatim di Wamena.

“Ada titik di Sentani ada titik di Wamena. Tim dari BPBD, Dinas Sosial, dan Bakesbangpol (Jatim) sudah bergerak ke Papua,” kata Khofifah di Gedung DPRD Jatim, Senin (30/9/2019).

Sebagaimana diketahui, sejak Senin (23/9/2019) lalu kerusuhan akibat konflik sosial dan kabar bohong pecah di Wamena. Sejumlah korban berjatuhan sehingga terjadi eksodus besar-besaran.

Kemarin, Minggu (29/9/2019), 40 warga Jatim yang mengungsi dari Wamena dipulangkan ke daerah masing-masing. Mereka sempat transit si Asrama Transito Disnakertrans Jatim.

“Kemarin memang sudah ada yang datang. Baik dari Semarang maupun dari Makassar turun Juanda (Surabaya). Kami ingin komunikasikan ke mereka (pengungsi asal Jatim), jika ingin balik silahkan,” ujarnya.

Khofifah mengaku sudah berkoordinasi dengan Dirjen Perhubungan Laut (Hubla) Kemenhub agar menyiapkan armada laut. Kemarin, kata dia, juga sudah ada dua Hercules dari Malang ke Wamena.

“Kalau mereka ingin pulang kami siapkan itu. Apakah mereka akan kembali, mengambil posisi kerja di mana setelah mereka pulang, nanti akan kami komunikasikan kembali,” katanya.

Pemprov Jatim sebenarnya sudah punya data jumlah warga Jatim pengungsi Wamena. Asosiasi masyarakat Jawa-Madura di Sentani, Ibukota Kabupaten Jayapura, Papua, terus mengirim data.

“Jadi kami update terus tentang kondisi mereka di sana. Tapi soal jumlahnya, sebaiknya saya sampaikan nanti kalau sudah terverifikasi. Kami juga punya grup WA untuk update-nya,” ujarnya.

Kepada Asosiasi Masyarakat Jawa-Madura di Sentani, Khofifah sudah sampaikan bahwa Pemprov sedang menyiapkan transportasi yang bisa membawa penumpang dalam jumlah besar dan cepat.

Meski demikian, Khofifah juga sudah memastikan, sejumlah warga Jatim di Wamena saat ini sudah dalam posisi aman di sejumlah titik. Baik di Makorem Jayapura, Makodim di Sentani, dan Masjid Al Aqsa.

Dermaganya di sana ada di Jayapura, saya tadi masih komunikasi tim di Wamena bersama danrem di makorem posisinya aman, di Sentani ada di makodim juga ada di masjid Al Aqsa.

Kusnadi Ketua DPRD Jatim mengatakan, Pemprov Jatim menunggu perintah dari Pemerintah Pusat. Penyelesaian masalah yang mengakibatkan kerusuhan di Wamena juga wewenang pemerintah pusat.

“Kalau memang nanti dibutuhkan, mereka yang sedang mengungsi membutuhkan bahan makanan atau bahan-bahan yang lain, ya, kita sebagai sesama warga Indonesia akan membantu,” ujarnya.

Secara pribadi Kusnadi berpendapat, apa yang terjadi Wamena bukan peristiwa SARA antarsuku. Gelombang eksodus terjadi tidak hanya dari warga pendatang. Warga asli Wamena, kata dia juga ikut eksodus.

“Artinya peristiwa di Wamena itu ada yang sengaja meledakkan. Udahlah, Bangsa Indonesia ini tidak ada SARA. Yang ada kepentingan orang tertentu yang ingin bangsa ini tidak menjadi satu,” ujarnya.

Kusnadi mengatakan, yang bisa menyelesaikan dan mencari penyebab kerusuhan di Wamena adalah aparat keamanan. Pemrov Jatim akan menunggu perintah dari pusat.

Perlu diketahui, kemarin, 54 warga Jatim pulang dari Wamena naik Hercules ke Semarang. 14 di antaranya dijemput keluarga masing-masing di Semarang. Sementara 40 lainnya tidak ada yang menjemput.

Mereka sempat transit di Asrama Transito Surabaya. Lalu Khofifah memberangkatkan kepulangan mereka ke daerah masing-masing, setelah sebelumnya menyerahkan santunan berupa uang dan barang untuk setiap keluarga.(den/tin/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs