Konferensi International Network of Affiliated Ports (INAP) ke-20 di Surabaya akan menjadi ajang pertukaran best practice bagi setiap negara atau pelabuhan anggota.
Sejumlah delegasi dari delapan negara anggota termasuk Indonesia, pada Rabu (24/1/2019) malam, telah disambut dengan welcome dinner di Hotel Sheraton Surabaya.
Sebelumnya, delegasi dari negara-negara dan 11 pelabuhan di Asia ini telah menghadiri general asemmbly (majelis umum) yang diselenggarakan di lokasi yang sama.
Onny Djayus CEO Regional Jatim PT Pelindo III mengatakan, ada banyak pelajaran yang bisa diambil oleh Pelindo III pada konferensi INAP ke-20 ini dari pelabuhan di Asia.
“Inovasi apa saja yang sudah dilakukan pelabuhan-pelabuhan di Filipina, Bangladesh, Sri Langka, Korea Selatan, Afrika Selatan, Jepang, dan China. Juga mereka bisa mengambil pelajaran dari yang telah kami lakukan,” ujarnya.
Misalnya, kata Djayus, bagaimana menyelesaikan permasalahan peti kemas ekspor impor di pelabuhan, sebagaimana yang dialami pelabuhan di Korea Selatan.
“Kebetulan, kami di Pelindo III didampingi teman-teman BMC (PT Berkah Multi Cargo) punya solusinya. Jadi banyak potensi kerja sama bisnis, sehingga perdagangan antarpelabuhan di Asia bisa berjalan baik,” katanya.
Salah satu yang akan dibahas dalam konferensi ini adalah tentang kebijakan direct call (pelayaran langsung petikemas). Sejauh ini, Indonesia baru melakukan direct call dengan China.
M. Ali Affandi Manager Regional Teknik Pelindo III yang terpilih sebagai Chairman INAP pada konferensi ke-20 ini menyatakan, masalah yang terjadi selama ini adalah ketersediaan komoditas dan kargo.
“Jadi masalahnya selama ini, kami belum bisa memenuhi kuota kargo untuk direct call dari negara lain. Pertemuan ini untuk membahas lebih jauh mengenai sinergi ini,” katanya.
Dalam kerja sama direct call itu Indonesia mengekspor komoditas seperti ikan dan hasil laut lain, juga meubel ke negeri tirai bambu. Sementara, Indonesia mengimpor barang-barang seperti mainan dan produk barang jadi lainnya.
Pelindo III berharap, Indonesia dapat mengekspor lebih banyak barang setengah jadi atau barang jadi yang memiliki nilai tambah lebih tinggi. Tidak hanya ke China.
Tidak hanya akan mengenalkan berbagai inovasi yang telah dilakukan di semua Pelabuhan di Tanjung Perak, Pelindo III akan mengenalkan pariwisata di Surabaya dan Jawa Timur.
Salah satunya, mengenalkan Terminal penumpang Gapura Surya Nusantara (GSN) yang selama ini telah disandari 13 kapal pesiar. “Sekaligus mengenalkan destinasi yang ada di Jawa Timur,” kata Ali.(den)