Brigjen Pol Dedi Prasetyo Kepala Biro Penerangan Polri mengatakan, kondisi kesehatan RA, pelaku bom bunuh diri di depan Pos Pantau Lalu Lintas Tugu Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, cukup stabil.
Dia mengutip hasil pemeriksaan dokter yang menangani RA di Rumah Sakit Bhayangkari Semarang. Kondisi RA stabil meski mengalami luka cukup parah akibat ledakan bom yang diduga menempel di tubuhnya dan sengaja dia ledakkan sendiri.
“Yang bersangkutan kondisi kesehatannya cukup stabil dan bisa berkomunikasi,” kata Brigjen Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (4/6/2019).
Meski demikian, penyidik Densus 88 Antiteror belum meminta keterangan dari RA dan masih menunggu kondisi kesehatan RA pulih.
“Masih dirawat. Bila betul-betul pulih, akan didalami tentang motifnya, bagaimana yang bersangkutan terpapar ideologi radikal,” katanya.
Dedi mengatakan, dari pemeriksaan sementara, RA diketahui masih amatir dalam melakukan aksi teror. Selain itu RA diketahui terpapar paham radikal ISIS. Namun belum ada dugaan bahwa RA terlibat kelompok teroris tertentu.
“Analisisnya pelaku amatir, rekam jejaknya di kelompok masih belum terlihat. Rekam jejak aksi yang bersangkutan belum terbaca,” katanya.
Dalam melakukan aksinya, RA menggunakan bom lontong dengan daya ledak rendah. Bom ini kemudian melukai sebagian badan RA yakni perut dan tangan.
RA adalah pemuda berusia 22 tahun, dengan pekerjaan swasta, belum menikah, pendidikan terakhir SMA dan beralamat di Wirogunan, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Sebelumnya terjadi peristiwa bom bunuh diri di Pos Pantau Lalu Lintas Tugu Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah pada Senin 3 Juni 2019 sekitar pukul 22.45 WIB.
Awalnya ada seorang tak dikenal menggunakan kaos berwarna hitam, celana jeans serta memakai headset berjalan menuju Pos Pantau Tugu Kartasura. Orang tersebut duduk di trotoar di depan pos.
Lalu sepuluh menit kemudian terjadi ledakan di depan pos yang mengakibatkan orang tersebut luka-luka. Belakangan pelaku diketahui berinisial RA.(den)