Kepolisian Daerah Jawa Barat menutup kawasan Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu selama tiga hari pasca erupsi sejak Jumat (26/7/2019).
Irjen Rudy Sufahriadi Kapolda Jawa Barat menuturkan, keputusan tersebut hasil koordinasi bersama seluruh pihak yang terlibat serta pengelola destinasi wisata itu.
“Saya mendengar apa yang sudah dilihat, saran-sarannya, dan saya putuskan untuk tiga hari ini statusnya tidak boleh ada pengunjung sampai dengan kita melihat perkembangan lagi tiga hari ke depan,” kata Rudy dilansir Antara.
Walaupun situasi sudah normal dengan radius sampai 500 meter, menurutnya larangan wisata tersebut perlu dilakukan demi keselamatan.
“Karena debu yang tebal ini juga sudah luar biasa, nanti kita bersihkan terlebih dahulu,” kata dia.
Selain TWA Tangkuban Parahu, kata dia, area wisata Jayagiri juga ditutup karena erupsi masih berpotensi terjadi.
“Semua aktifitas kita berhentikan tiga hari, sampai Jayagiri tidak boleh masuk dulu,” katanya.
Sebelumnya, berdasarkan analisa Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung Tangkuban Parahu masih berpotensi terjadi erupsi karena terekamnya tremor oleh seismograf yang berkelanjutan.
Salah satu destinasi di Jawa Barat itu mengalami erupsi pada Jumat, pukul 15.48 WIB. Erupsi itu terjadi dengan tinggi kolom abu kurang lebih 200 meter di atas puncak atau kurang lebih 2.284 meter di atas permukaan laut. (ant/ang/bid)