Pasca ambruknya atap ruangan kelas VII MTs Bahrul Ulum di Dusun Warugunung Lor, Desa Kupang Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Jumat (8/2/2019) lalu, proses belajar mengajar dipindah di teras.
Pemindahan ruang belajar mengajar ini para siswa masih trauma pasca ambruknya atap ruang kelas yang mengakibatkan sembilan siswa dan satu guru terluka karena tertimpa bangunan.
Pantauan Fuad reporter Radio Maja Mojokerto, terlihat kelas VII saat ini sedang melaksanakan proses belajar mengajar di teras depan ruagan kelas MI. Sedangkan kelas VIII melangsungkan proses belajar di ruagan kelas MI damn untuk kelas XII melangsungkan proses belajar mengajar di Musollah.
“Proses belajar mengajar Alhamdulillah, hari ini sudah mulai kembali aktif. Semua siswa MTs Bahrul Ulum baru kita masukkan di tempat seadanya,” kata A H Shofwan Kepala Sekolah MTs Bahrul Ulum saat dikonfirmasi di ruangan guru, Senin (11/2/2019).
Kata Shofwan, untuk sementara ini para siswa dipindah ke lokasi yang lebih aman seperti Musollah, teras depan kelas hingga ruangan kelas MI yang yang berlokasi di depan kelas MTs yang ambruk.
“Selain kelas VII, rasa trauma juga di kami oleh kelas VIII yang lokasinya bersampingan, para siswa kelas VIII ini engan masuk khawatir kelasnya juga ikut runtuh, katanya trauma dengan kejadian kemarin ” imbuhnya.
Sementara itu, Kirana salah satu siswi kelas XII MTs Bahrul Ulum mengaku, sejak kejadian itu, dirinya bersama siswa dan siswi lainya masih sedikit trauma.
“Berharap agar kelasnya segera di benahi, supaya belajarnya kembali nyaman, tidak di Musollah ataupun di teras yang fasilitasnya seperti ini ” ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kejadian ambruknya atap kelas VII MTs Bahrul Ulum terjadi sekitar pukul 07.30 WIB. Atap ruangan kelas tiba-tiba ambruk saat proses belajar mengajar masih berlangsung.
Akibat kejadian tersebut, sebanyak 9 siswa dan siswi dan satu guru pengajar harus dilarikan ke Puskesmas setempat untuk mendapatkan perawatan karena tertimpa atap ruagan kelas. (fad/dwi/rst)