Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) menjadi kunci turunnya angka penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Surabaya.
Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kota Surabaya, pada Januari 2019 penderita DBD tercatat sebanyak 23 orang. Angka ini turun dari Desember 2018 lalu yang berjumlah 42 orang.
Febria Rachmanita Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Surabaya mengatakan, PSN harus terus digerakkan di semua wilayah Surabaya.
“Yang kita gerakkan adalah PSN. PSN tidak boleh hanya satu wilayah, harus semua wilayah dan harus setiap minggu. Biasanya hari Jumat, dan beberapa wilayah Sabtu,” ujar Febria ketika ditemui usai Apel Gebyar PSN DBD Kota Surabaya di Lapangan Thor, Surabaya pada Jumat (1/2/2019).
Ia menegaskan, PSN harus dilakukan menyeluruh di semua wilayah. Pasalnya, jika ada satu wilayah saja yang tidak melakukan PSN, maka DBD bisa menular.
Tri Rismaharini Walikota Surabaya juga mengatakan hal serupa. Ia mengatakan, PSN harus terus dilakukan dan tidak akan berhenti.
“Sebenarnya kemarin-kemarin sudah mereka (Bumantik, red) lakukan. Cuman kan ada peningkatan karena musim hujan. Kita lakukan terus sampai nanti terus menerus,” kata Risma ketika ditemui ditempat yang sama.
Febria mengatakan, saat ini Surabaya memiliki 23 ribu kader Bumantik (Ibu Pemantau Jentik) yang tersebar di seluruh wilayah Surabaya. Bumantik yang dikader oleh puskesmaa ini sudah bertahun-tahun berkeliling ke rumah-rumah di wilayahnya setiap minggu.
“Jumlah per puskesmas tidak sama, jadi dalam satu puskesmas tergantung jumlah penduduk. Kan sifatnya relawan ya. Di surabaya itu ada 23 ribu dan mereka (Bumantik, red) dengah iklas, kerja keras, keliling setiap minggu,” ujar Kadinkes Surabaya itu. (bas/tin/dwi)