Surabaya menjadi tuan rumah Pertemuan Ilmiah Tahunan Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (PIT POGI) ke-24 pada 4-10 Juli 2019 mendatang. Angka kematian Ibu akan menjadi pembahasan khusus dalam pertemuan dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi (Obsgin) dari seluruh Indonesia tersebut.
Dr. Brahmana Askandar Ketua Bidang Organisasi POGI mengatakan, selain menjadi pembahasan khusus, juga akan ada pemberian award atau penghargaan kepada daerah-daerah di Indonesia yang memiliki angka penurunan kematian ibu cukup baik.
“Surabaya, penurunan angka kematian ibu juga ada satgas penakib atau penurunan angka kematian ibu dan itu bekerjasama dengan stakeholder terkait dan capaiannya cukup bagus,” ujar Dr. Brahmana pada Jumat (21/6/2019) di Kantor IDI Surabaya.
Ia mengatakan, angka kematian ibu disebabkan oleh banyak faktor, sehingga penanganannya terbilang kompleks. Ia menyebut, meskipun dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi (Spog) bertanggungjawab, ada faktor lain seperti puskesmas, bidan, pengetahuan masyarakat, hingga infrastruktur yang turut berpengaruh.
“Harus berkoordinasi dengan banyak pihak. Itu akan jadi bahasan utama,” jelasnya.
POGI dalam pertemuan ilmiah tahunan, di Surabaya, Jumat (21/6/2019). Foto: Baskoro suarasurabaya.net
PAKI (Penurunan Angka Kematian Ibu) Award yang akan digelar POGI dalam PIT POGI ke-24 Surabaya akan menjadi yang pertama kalinya diberikan dalam ajang tahunan Dokter Spog se-Indonesia.
Selain isu mengenai angka kematian Ibu, pertemuan Ilmiah ini juga akan membahas beberapa hal seperti profesionalisme layanan Obsgin di era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), perkembangan teknokogi kedokteran terbaru di bidang Obsgin, perkembangan KB di era JKN, dan berbagai bahasan lainnya. (bas/tin/ipg)