Sejak kekalahannya di kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2018, Saifullah Yusuf Wakil Gubernur Jawa Timur, yang telah paripurna pada 12 Februari kemarin, hampir selalu absen di acara penting yang digelar di Gedung Negara Grahadi.
Beberapa acara penting di Grahadi yang tidak dihadiri pria yang akrab disapa Gus Ipul itu, di antaranya Upacara Peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia, Upacara Hari Kesaktian Pancasila, sampai Upacara Hari Jadi Provinsi Jawa Timur.
Bahkan, pada saat Malam Purna Tugas Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur yang dihadiri Forkopimda Jatim, yang mana Khofifah dan Emil juga hadir dalam acara di Grahadi itu, Senin (11/2/2019) lalu, Gus Ipul juga tidak hadir.
Kamis (14/2/2019) malam, setelah rangkaian acara penyambutan Khofifah Indar Parawansa dan Emil sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Gus Ipul datang ke Grahadi bersama Fatma Saifullah Yusuf, istrinya.
Ketika Khofifah keluar untuk menyambutnya, Gus Ipul menyanyikan lagu “Wis Wayahe Bu Khofifah,” lagu yang menjadi jingle Khofifah-Emil saat berhadapan dengan dirinya di kampanye di Pilgub Jatim 2018.
Khofifah lantas membalasnya dengan jingle Gus Ipul bertajuk “Kabeh Sedulur Kabeh Makmur” yang sempat dia nyanyikan ketika menyampaikan Pidato Kerakyatan perdananya di Tugu Pahlawan Kamis (14/2/2019) siang.
Gus Ipul dan Fatma datang ke Grahadi menemui Khofifah dan Emil untuk mengucapakan selamat. Mereka sempat bertemu secara tertutup di Ruang Rapat Kahuripan Gedung Negara Grahadi.
Sebelum berpamitan, Gus Ipul memberi kenang-kenangan kepada kedua pemimpin Jawa Timur yang baru itu, sebuah buku berjudul “Perubahan Berkelanjutan” yang dia susun selama 10 tahun menjadi wakil gubernur.
“Ini isinya pengalaman saya selama menjadi wakil gubernur sepuluh tahun. Bukan sepenuhnya tulisan saya, saya dibantu tim. Sulit bagi pejabat negara menyusun buku sendiri karena keterbatasan waktu,” ujarnya.
Gus Ipul mengatakan, dia mendukung penuh langkah Khofifah dan Emil agar melanjutkan apa yang telah dia kerjakan di tampuk kepemimpinan Jatim. Apalagi, beberapa program kampanyenya bersama Puti Guntur Soekarno disadur Khofifah-Emil.
Kehadirannya tadi malam merupakan bentuk dukungan itu. Dia juga sudah menyatakan ini di hadapan ribuan Syekher Mania di acara Pramuka Bershalawat di Lapangan Makodam V Brawijaya, Selasa (12/2/2019) kemarin.
Sebab itulah, Gus Ipul menyatakan, dirinya sudah tidak perlu lagi hadir dalam acara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur yang rencananya digelar Senin (18/2/2019) mendatang.
“Ya, itu kan formalitas saja. Kita bicara realitas saja. Saya sudah datang mengucapakan selamat, saya sudah menyatakan di hadapan ribuan masyarakat, yang formalitas seperti serah terima jabatan itu cukup dihadiri gubernur sebelumnya (Soekarwo, red),” katanya.
Sekadar mengingatkan, sejak hitung cepat hasil pemungutan suara Pilgub Jatim 2018 lalu, saat itu juga Gus Ipul menyatakan sikap legawa menerima apapun hasil pemilihan gubernur saat itu.
Ini dia buktikan di akhir masa jabatannya. Beberapa waktu lalu dia sowan ke kediaman Khofifah Indar Parawansa. Saat itu Khofifah menyambut kedatangan Gus Ipul dengan menyuguhkan sejumlah buah durian dan kopi.
“Saya baru tahu maksudnya duren (durian) dan kopi di rumah Bu Khofifah sekarang. Duren-duren, kopi-kopi: biyen-biyen, saiki-saiki (dahulu ya dahulu, sekarang ya sekarang,red),” ujar Gus Ipul.
Belakangan, hubungan Gus Ipul dan Khofifah yang sempat head to head di Pilgub Jatim 2018 semakin akrab. Justru, sebaliknya, sampai akhir masa jabatannya, Gus Ipul belum pernah tampak bertemu, saling berpamitan, atau sekadar tampak bersama dengan Soekarwo Gubernur Jatim yang juga telah paripurna.(den/tin/dwi)