Jumat, 22 November 2024

Netter Geram, Laporan Perampasan Mobil di Tambak Wedi Ternyata HOAX

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan
Honda Mobilio Grey nopol L 515 MI yang dilaporkan dirampas. Foto: Istimewa

Laporan kasus perampasan mobil di kawasan Tambak Wedi menyebar luas lewat jejaring sosial, sebelum dan setelah berita kehilangan ini mengudara dan diposting melalui facebook e100.

Beberapa jam setelah diberitakan, Polisi kemudian mengkonfirmasi bahwa laporan kasus perampasan tersebut ternyata hanya cerita bohong dari pemilik mobil.

Sebelumnya pukul 20.40 WIB, Winda melaporkan adiknya yang bernama Ervita Indrasari (35) mengalami perampasan mobil saat pulang kerja.

“Dia sendirian pulang kerja di Apoteker Puskesmas Jalan Tambak Wedi naik mobil. Tiba-tiba kaca mobil adik saya digerdor-gedor laki-laki tak dikenal di sekitaran jalan Tambak Wedi. Saat jendela dibuka adik saya langsung pusing dan laki-laki itu naik ke mobil. Adik saya diturunkan di kawasan Mangrove,” kata Winda pada Radio Suara Surabaya,Kamis (24/10/2019).

Winda mengatakan, saat mobil dibawa laki-laki tersebut, tas adiknya tertinggal di mobil. “Adik saya hanya bawa HP dan langsung telepon orang tua saya minta dijemput di Mangrove,” ujar dia.

Ciri mobilnya, lanjut dia, Honda Mobilio Grey tahun 2015, nopol L 515 MI, kaca gelap 60 persen. “Adik saya nggak tahu ciri-ciri laki-laki itu karena kondisinya saat itu pusing,” katanya.

Kemudian gatekeeper Suara Surabaya langsung mengudarakan dan menghubungi pihak kepolisian terkait kasus perampasan mobil ini.

Pukul 22.11 WIB, Winda kembali melaporkan jika salah satu keluarganya ada yang melihat keberadaan mobil adiknya di daerah Gunung Anyar.

“Tadi ada salah satu keluarga yang lewat di daerah Gunung Anyar melihat mobil itu dan difotokan. Ini masih perjalanan ke sana untuk memastikan karena plat mobil sama warnanya sama,” kata Winda.

Pencarian terus berlanjut, sekitar pukul 22.15 beberapa pendengar Radio SS mengabarkan mobil tersebut biasa digunakan untuk taksi online. “Ini mobil biasanya dipakai Grab juga kok. Ini juga dishare sama komunitas,” kata Dodik.

Dan sekitar pukul 22.28 WIB, Kompol I Gede Suartika Kapolsek Rungkut mengatakan, saat mendengarkan laporan perampasan mobil pihaknya langsung bergerak menuju lokasi.

“Ini korban dan keluarga sudah ada di Polsek Rungkut untuk kami mintai keterangan. Tapi saat kami tanya, korban ini kok aneh dan ceritanya tidak runut, gak jelas. Di sinilah saya curiga sehingga korban saya ajak masuk ke ruangan untuk saya interogasi sendiri. Ternyata korban mengaku kalau ini cuma cerita bohong. Cerita perampasan mobil ini sebenarnya tidak ada dan hanya dikarang,” kata Gede Suartika.

Menurut pengakuan korban, lanjut dia, mobil itu sudah dijual tanpa sepengetahuan keluarganya. “Jadi mobil ini dibeli sama orang dan sekarang dijual lagi ke orang itu dengan alasan tidak cocok atau gimana. Dan tanpa sepengetahuan suaminya. Transaksi jual beli sudah terjadi dan uang juga sudah ditransfer ke bu Ervita ini,” ujar dia.

Dengan kejadian ini, Gede mengimbau agar jangan sampai ada kejadian serupa. Karena jika laporan ini sudah di BAP maka pelapor justru bisa terkena pasal pelaporan palsu dengan hukuman pidana.

Setelah kasus ini terungkap kebenarannya, warganet dan pendengar sempat meminta Ervita untuk meminta maaf secara langsung pada warga dengan mengudara langsung di Radio Suara Surabaya.

Dan pada pukul 23.13 WIB, Rendra yang merupakan suami Ervita mewakili istrinya mengudara di Radio Suara Surabaya untuk meminta maaf.

“Saya tidak bisa menjelaskan lebih detail karena saya tidak melaporkan (ke radio SS, red). Pihak keluarga panik jadi spontan laporan. Malam ini sudah kami clearkan dan tidak ada masalah. Saya terima kasih banyak dan mohon maaf pada semua pihak yang banyak kami repotkan. Saya juga minta maaf pada seluruh driver online. Mohon maaf sebesar-besarnya,” pungkasnya. (dwi/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs