Jumat, 22 November 2024
Hari Jadi ke-74 Jawa Timur

Nawa Bhakti Satya Perlu Gotong-Royong Seluruh Kepala Daerah di Jatim

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Ilustrasi. Grafis: Purnama suarasurabaya.net

Dr Wasiatur Rahma Dosen Fakultas Ekonomi Unair menilai program Nawa Bhakti Satya Khofifah-Emil dalam memimpin Jatim perlu didorong oleh Kepala Daerah yang ada di Jatim. Sebab, secara konseptual 9 program itu bertujuan menurunkan angka kemiskinan dan mendongkrak ekonomi.

“Butuh gotong-royong secara konsisten dari daerah-daerah dan komitmen bekerja sama dengan Provinsi untuk menyelesaikan ketimpangan ekonomi. Masing-masing daerah punya pemimpinnya masing-masing. Kalau pemimpin punya gebrakan dan visioner, maka bisa untuk menekan kemiskinan. Kemajuan pembangunan juga wajib dibantu di Kabupaten/Kota seluruh Jawa Timur, dan tidak bisa jika hanya mengandalkan Gubernur dan Wakil Gubernur,” ujar Rahma pada Radio Suara Suarabaya, Sabtu (12/10/2019).

Menurut Rahma, program Nawa Bhakti Satya Khofifah-Emil selama 8 bulan kepemimpinan sebenarnya sudah ada arah menuju perubahan lebih baik.

“Kalau sesuai target memang belum tampak, tapi untuk mengarah ke sana sudah harus lebih serius. Meski sudah ada peningkatan ekonomi di 10 kabupaten/Kota, tapi 28 kabupaten/kota lainya masih lambat pertumbuhannya,” katanya.

Menurut Rahma, tantangan Gubernur dan Wakil Gubernur sekarang ini bagaiamana mendorong SDM unggul di setiap daerah. Misalnya, pendidikan yang masih rendah di Madura, Ponorogo, Trenggalek, dan Ngawi harus terus didorong.

“Di Jatim ini tenaga kerja 60% masih lulusan SMP. Berarti salah satu kendala besar Jatim, tentang pendidikan. Sehingga untuk pembangunan yang lebih lanjut akan terhambat,” katanya.

Rahma berpendapat, fokus utama masyarakat Jatim juga lebih ditekankan pada pendidikan. Saat peluang pendidikan tinggi terbuka bagi masyarakat, maka juga akan merubah drajat kehidupan, sehingga mainset juga harus dirubah.

“Pengaplikasian Nawa Bhakti Satya tidak mudah. Tapi Pemprov harus instens dengan Pemkot/Pemkab memberikan edukasi. Sehingga bisa mewujudkan cita-cita bersama dalam membentuk pembangunan yang lebih baik. Menyamakan visi-misi antara Gubernur dan Bupati/Walikota itu juga tidak mudah, sehingga perlu adanya sinergi yang baik,” katanya.

Sekadar diketahui, Pemerintah Provinsi Jawa Timur memperingati hari jadi ke-74. Acara perayaan hari jadi itu digelar pada 12-13 Oktober 2019. Pelaksanaan upacara hari jadi ke-74 Jatim diadakan di halaman Gedung Negara Grahadi mulai pukul 08.00-10.00 WIB. (bid/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs