Sabtu, 23 November 2024

Merapi Kembali Keluarkan Guguran Lava Pijar Sebanyak Delapan Kali

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Seorang warga menunjukan abu Merapi tipis yang menempel pada daun di Mriyan, Musuk, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (17/1/2019). Foto: Antara

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat delapan kali guguran lava pijar meluncur dari puncak Gunung Merapi pada Jumat (18/1/2019).

Melalui akun twitter resminya, BPPTKG menyatakan bahwa sejak pukul 00.00-06.00 WIB tercatat sebanyak delapan kali guguran lava.

Jarak luncur tidak teramati karena cuaca di Gunung Merapi berkabut. Meski demikian, berdasarkan data seismik durasi guguran itu berlangsung selama 12 sampai 88 detik.

Guguran lava yang terjadi pada pukul 01.37 WIB, menurut laporan BPPTKG yang dilansir Antara, terdengar oleh warga di Dusun Deles, Klaten, Jawa Tengah. Untuk itu, BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Sementara itu, cuaca di Gunung Merapi pada Jumat (18/1/2019) pagi dilaporkan berkabut. Angin di gunung itu bertiup tenang dengan suhu udara 20,9 derajat Celcius dengan kelembaban udara 93 persen RH, dan tekanan udara hingga 915,4 hpa.

Berdasarkan analisis morfologi kubah lava Gunung Merapi yang terakhir dirilis BPPTKG, volumenya mencapai 439.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan mencapai 3.400 meter kubik per hari atau lebih kecil dari pekan sebelumnya.

Saat ini kubah lava masih stabil dengan laju pertumbuhan yang masih rendah, rata-rata kurang dari 20.000 meter kubik per hari.

Mengacu pada data aktivitas vulkanik Merapi, hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level II atau Waspada. Sehingga untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian, kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana. (ant/tin/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs