Jumat, 22 November 2024

Menu Buka Puasa, Cara Menyantap, dan Orang yang Berbuka Bersama Khofifah

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur. Foto: Denza suarasurabaya.net

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur memilih berbuka dengan kurma dan air putih mengikuti anjuran Nabi Muhammad SAW. Dia juga mengupayakan menyantap kurma itu dengan cara yang dianjurkan di dalam hadis.

“Rasulullah mengajak kita berbuka dengan kurma dan dengan air putih. Karena dalam kurma ada barokah, dalam air putih ada kebersihan,” ujarnya ditemui usai buka puasa bersama pegawai Pemprov Jatim di Kantor Gubernur, Selasa (7/5/2019).

Soal pilihan kurma, Khofifah tidak terlalu saklek dengan jenis tertentu. “Kalau kita masih punya Ajwa, (ya) Ajwa,” katanya. Kurma Ajwa adalah jenis kurma bertekstur halus yang berasal dari Madinah, Saudi Arabia, yang juga disebut Kurma Nabi.

Tidak terlalu saklek dengan jenis kurma tertentu, Khofifah terbuka dengan jenis kurma lainnya yang memang seringkali dia dapatkan langsung dari asalnya. “Kalau sekarang itu, ada medjool, yang guede kayak sawo itu,” ujarnya.

Kurma Medjool adalah jenis kurma berukuran besar yang asli dari Amerika Serikat. Buah ini tumbuh subur di kawasan bernama Yuma, di Arizona, Amerika Serikat yang memiliki udara gurun seperti di timur tengah.

Khofifah mengakui, dia sering mendapat kiriman kurma. Apalagi di hari-hari seperti ini, di Bulan Ramadan. Banyak kurma dengan berbagai jenis yang dikirim ke rumahnya di Jakarta. Baik dari Qatar maupun dari Kuwait.

“Saudi juga kirim banyak. Karena apa? Karena Ketua Muslimat,” katanya lalu tertawa. “Sekarang saya belum cek di rumah. Biasanya dikirim ke rumah di Jakarta. Kalau Kurma Iran itu kecil, kayak juwet. Betul-betul seperti juwet.”

Cara Menyantap dan Teman Berbuka Puasa

Tidak hanya pilihan menu berbuka puasa yang Khofifah upayakan sesuai anjuran Nabi Muhammad SAW. Cara makannya pun, sebisa mungkin dia sesuaikan dengan apa yang disampaikan oleh para perawi hadis.

“Ambil ganjil, kalau ada air zam-zam masukkan dulu ke air zam-zam, setelah itu makan satu setelah baca selawat. Sebelum makan lagi, baca selawat lagi,” ujar Khofifah. Ini dia lakukan, karena dia percaya akan manfaat makan dengan cara itu.

“Ada hadis yang menyebut, itu akan menghilangkan kemungkinan kalau orang mau nyantet. Ya, itu bisa mencegah santet,” katanya.

Perlu diketahu, Ramadhan kali ini, Ramadhan 1440 Hijriah, adalah Ramadhan pertamanya sebagai seorang Gubernur Jawa Timur. Sudah tiga hari Ramadhan dia lalui sebagai orang nomor satu di tampuk kepemimpinan Jawa Timur.

Tiga hari itu pula dia berbuka puasa dalam kapasitasnya sebagai pejabat publik di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Atau dengan kata lain, sudah tiga hari ini Khofifah berbuka puasa di kantor.

“Buka puasa pertama saya di Grahadi sama teman-teman. Kemarin, buka puasa bersama pegawai OPD di Kantor Pahlawan. Jadi stat-staf di Grahadi itu (hari pertama buka), `ayo-ayo, buka, buka bareng`,” katanya lalu tertawa.

Hari ini, Rabu (8/5/2019), Khofifah akan berbuka puasa bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Jawa Timur. Mungkin akan hadir sejumlah bupati/wali kota.

Berbuka puasa bersama keluarga, yang biasanya menjadi momen sangat menyenangkan di Bulan Ramadhan tidak bisa dia nikmati karena selain harus menjalankan tugas, keempat anaknya tidak tinggal di Surabaya.

“Anak saya tiga di Jakarta, anak saya yang satu di Malang, suami saya sudah tidak ada,” ujar Khofifah. Dia mengaku menikmati berbuka bersama teman-teman barunya di lingkungan Pemprov Jawa Timur. (den/dwi/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs