Minggu, 24 November 2024

Menhub Akui Pelaksanaan Arus Balik Perlu Diperbaiki

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Budi Karya Sumadi Menteri Perhubungan (kanan) didampingi Budi Setiyadi Dirjen Perhubungan Darat (kiri) kepada pers saat sampaikan revitalisasi Terminal Giwangan di Yogyakarta, Minggu (16/6/2019). Foto: Antara

Budi Karya Sumadi Menteri Perhubungan mengakui secara umum pelaksanaan arus balik Lebaran 2019 perlu diperbaiki karena masih ditemui kemacetan parah di sejumlah titik.

“Secara umum pelaksanaan arus mudik dan balik mendapat apresiasi dari berbagai pihak, walau ada yang harus diperbaiki terutama arus balik,” kata Budi Karya Sumadi Menteri Perhubungan dilansir Antara, Minggu (16/6/2019).

Hal itu disampaikan saat dirinya dudampingi Budi Setiyadi Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan meninjau Terminal Bus Type A Giwangan yang akan menjadi terminal ditingkatkan pelayanannya.

Menhub mengatakan, waktu libur saat mudik memamg lebih panjang, sehingga masyarakat memiliki waktu lebih panjang lima hingga enam hari untuk perjalanan pulang kampung sehingga tidak terjadi kemacetan panjang.

Tapi sebaliknya, kata Budi Karya, untuk waktu arus balik lebih pendek, yaitu hanya dua hingga tiga hari sehingga banyak pemudik yang kembali pada saat bersamaam sehingga terjadi kemacetan.

“Tentu ini semua akan terus kita evaluasi agar kedepannya bisa lebih baik dan tak lagi terjadi kemacetan. Mungkin bisa dengan menjadikan libur usai Lebaran lebih panjang,” kata Menhub.

Upaya lain yang akan dilakukan untuk mengurangi kemacetan adalah kualitas angkutan massal seperti bus akan ditingkatkan apalagi dengan telah tersedianya tol Transjawa.

Sebelumnya, Menhub mengatakan tingkat kecelakaan selama masa angkutan Lebaran 2019 turun 75 persen dengan total 563 kejadian dari 2.234 kecelakaan pada H-7 hingga H+7 Lebaran 2018.

“Kalau yang kita lihat dari apa yang terjadi secara kualitatif, satu hal penting mendasar bagi Kemenhub adalah keselamatan. Alhamdulillah ada penurunan signifkan berkaitan dengan kecelakaan turun lebih dari 70 persen,” kata Budi Karya.

Dari segi kerugian materi juga mengalami penurunan sebesar 72 persen dari Rp6,2 miliar pada Lebaran 2018 menjadi Rp1,7 miliar pada Lebaran 2019.

Rinciannya, korban meninggal dunia turun 74 persen dari 528 jiwa pada Lebaran 2018 menjadi 137 jiwa pada Lebaran 2019, korban luka berat turun 78 persen dari 493 orang menjadi 106 orang dan korban luka ringan turun 77 persen dari 2.947 persen menjadi 684 persen.(ant/tin/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Minggu, 24 November 2024
31o
Kurs