Bahasa Indonesia diperkenalkan kepada masyarakat dunia, dan Kamis (14/3/2019) sebagai satu diantara upaya untuk menginternasionalisasikan Bahasa Indonesia digelar lomba baca berita Bahasa Indonesia di kampus Universitas Surabaya (Ubaya).
Sekurangnya 60 mahasiswa luar negeri yang sedang belajar di kampus-kampus di sejumlah kota di Pulau Jawa, mengikuti lomba yang digelar Pusat Bahasa Universitas Surabaya atau Ubaya Language Center (ULC) bekerjasama dengan Direktorat Kerjasama Kelembagaan Ubaya.
Para mahasiswa peserta lomba membaca berita Bahasa Indonesia ini adalah mahasiswa asing penerima beasiswa program Darmasiswa Republik Indonesia tahun 2018/2019.
“Satu diantara tujuan lomba membaca berita Bahasa Indonesia ini untuk memperkenalkan program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (Bipa). Tetapi yang terpenting adalah para mahasiswa asing nantinya dapat memperkenalkan atau mengajarkan Bahasa Indonesia di negera masing-masing,” terang Devi Rachmasari S.S., M.M., Direktur Pusat Bahasa Ubaya.
Dengan demikian, lanjut Devi masyarakat dunia bisa lebih mengenal Bahasa Indonesia, dan mau mencoba untuk mempelajari dan mempraktekkan Bahasa Indonesia. “Ini menarik dan penting. Lomba ini membuka cakrawala baru bagi mahasiswa asing tentang Bahasa Indonesia,” lanjut Devi.
Peserta yang datang dari sekurangnya 20 kampus di Pulau Jawa ini, berasal dari Thailand, Mesir, Siria, Vietnam, Malaysia, Madagaskar, Korea Selatan, Rusia, India, Khazakstan, Timor Leste, Tajikistan, RRC, Serbia, Hungaria, Argentina, Jerman, Filipina, Kanada, dan Jepang.
Setiap peserta wajib membacakan berita Bahasa Indonesia dengan durasi 90 detik, dengan beberapa kriteria penilaian diantaranya kelancaran membaca sesuai tanda baca, intonasi yang tepat, pelafalan kata-kata dalam Bahasa Indonesia serta penampilan.
Ferry Christian S.Psi., Panitia Lomba Membaca Berita Bahasa Indonesia, berharap melalui lomba ini, para mahasiswa program Darmasiswa mau memperkenalkan Bahasa Indonesia dan mempraktekkan dikalangan masyarakat luar negeri.
“Harapan kami dari lomba ini, para mahasiswa asing penerima program Darmasiswa semakin mengenal Bahasa Indonesia, lalu mencintainya, dan kemudian mau ikut menginternasionalisasikan Bahasa Indonesia, agar semakin dikenal masyarakat internasional,” ujar Ferry Christian.(tok/rst)