Joko Widodo Presiden menegaskan, bangsa besar adalah bangsa yang mau menghargai dan menghormati jasa para pahlawannya, seperti pernah dikatakan Soekarno Proklamator Kemerdekaan Indonesia.
Sebagai generasi penerus yang menikmati hasil jerih payah dan pengorbanan para pahlawan, Jokowi mengajak seluruh Rakyat Indonesia mempertahankan kemerdekaan dengan berbagai hal positif.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu bilang, dulu para pahlawan kemerdekaan berjuang melawan penjajah asing dengan cara perang bersenjata dan diplomasi politik luar negeri.
Sekarang, generasi penerus bangsa wajib berjuang dengan segenap kemampuan untuk memberantas kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, kesenjangan dan hal lain yang menghambat cita-cita kemerdekaan.
“Para pahlawan telah berjuang, merebut, mempertahankan kemerdekaan. Sudah menjadi kewajiban bersama sebagai penerus untuk terus mengisi kemerdekaan dengan perjuangan terutama utuk memberantas kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan kesenjangan,” ujar Presiden, usai memimpin Upacara Peringatan Hari Pahlawan, Minggu (10/11/2019), di Taman Makam Pahlawan Utama Kalibata, Jakarta Selatan.
Sekadar informasi, dua hari lalu, Jumat (8/11/2019), Jokowi Presiden secara simbolis memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada enam orang tokoh daerah yang berjasa untuk Bangsa dan Negara Indonesia.
Masing-masing Ruhana Kuddus, jurnalis wanita asal Kabupaten Agam, Sumatera Barat yang aktif melawan penjajah Belanda lewat jalur pendidikan dan karya jurnalistiknya.
Lalu, Himayatuddin Muhammad Saidi Sultan Buton yang semasa hidupnya gigih melawan penjajahan Belanda di wilayah Kesultanan Buton, Sulawesi Tenggara.
Kemudian, KH Abdul Kahar Mudzakkir dan M.Sardjito tokoh pendidikan asal Yogyakarta, mantan Rektor Universitas Islam Indonesia (UII).
Tokoh kelima yang mendapat gelar Pahlawan Nasional tahun 2019 adalah Alexander Andries Maramis. Pejuang kemerdekaan asal Sulawesi Utara tersebut pernah menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), dan Menteri Keuangan.
Yang keenam, KH Masjkur pejuang kemerdekaan asal Singosari, Malang, Jawa Timur. Tokoh agama yang aktif di organisasi Nahdatlul Ulama tersebut, tercatat pernah menjabat Menteri Agama, dan Anggota DPR RI.
Pemberian gelar kehormatan itu berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 120/TK/Tahun 2019, tanggal 7 November 2019. (rid/iss)