Sabtu, 23 November 2024

Masyarakat Lebih Percaya Pengobatan Alternatif, Jadi Bahan Introspeksi IDI

Laporan oleh Agung Hari Baskoro
Bagikan
POGI dalam pertemuan ilmiah tahunan, di Surabaya, Jumat (21/6/2019). Foto: Baskoro suarasurabaya.net

Dr. Pudjo Hartono Ketua Majelis Pengembangan Pelayanan Keprofesian (MPPK) PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengatakan, fenomena adanya masyarakat yang lebih mempercayai pengobatan alternatif daripada praktik kedokteran perlu ditanggapi sebagai bahan introspeksi. Ia menilai, fenomena ini tidak bisa dianggap sebagai sebuah persaingan mencari uang dalam bidang kesehatan.

“Di sisi lain, ini introspeksi. Artinya apa? Bahwa masyarakat ada yang tidak puas ke dokter, yang akhirnya lari ke hal yang hasilnya gak tahu. Positifnya, kita harus menunjukkan yang terbaik,” ungkap Dr Pudjo ketika ditemui di Kantor IDI Surabaya pada Jumat (21/6/2019).

Ia mengatakan, praktek pengobatan alternatif dengan segala macam iklan yang bertebaran tidak bermasalah selama tidak vulgar dan mengarah pada praktek yang tidak bertanggungjawab.

“Tapi yang vulgar, kita berikan rekomendsi ke pemerintah daerah, sebagai eksekutor. Untuk mencegah,” katanya.

Di sisi lain, Dr. Brahmana Askandar Ketua IDI Surabaya mengatakan, Dokter tidak bisa ikut-ikutan beriklan seperti yang dilakukan oleh pengobatan alternatif. Pasalnya, mereka telah diikat oleh kode etik profesi yang melarang hal itu.

“Semua dokter pasti mematuhi kode etik. Bahkan kementerian kesehatan, mengeluarkan permen (peraturan menteri, red), bagaimana fasilitas kesehatan beriklan. Dokter diatur, RS diatur,”‘ jelasnya.

Jika ada pengobatan alternatif yang beriklan dan menawarkan hal instan, ia mengatakan, pihak IDI sebagai organisasi profesi dokter hanya memiliki tanggung jawab mengarahkan persoalan ke hal yang sebenarnya.

“Kok kalau pengobatan alternatif, 1 kali minum bisa sembuh kanker kok boleh (beriklan, red), itu susah menjawannya. Dari segi profesi, kita punya tanggungjawab mengarahkan yang benar. Kita koordinasi dengan Dinkes (Dinas Kesehatan, red),” pungkasnya. (bas/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs