Sabtu, 23 November 2024

Mahasiswa Universitas Narotama Kembangkan BIM untuk Dermaga Multipurpose

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Yoni Galieh Kinanda mahasiswa Tehnik Sipil Universitas Narotama Surabaya (kiri) didampingi dosen pembimbing. Foto: Istimewa

Mahasiswa Universitas Narotama Surabaya, Yoni Galieh Kinanda, dibimbing oleh dosen Teknik Sipil, Ronny Durrotun Nasihien, S.T.,M.T gunakan teknologi building information modelling (BIM) ciptakan model dermaga multipurpose di Pelabuhan Bagendang, Sampit, Kalimantan Tengah.

Yoni menggunakan teknologi gambar 3 dimensi BIM yang dibantu dengan reality modelling menggunakan drone yang memutar 360 derajat.

“Penelitian ini adalah untuk memodelkan dermaga dengan BIM. Untuk mengetahui seberapa efektif dan efisien penggunaan BIM pada kegiatan teknik sipil,” terang Yoni Galieh Kinanda, Sabtu (4/5/2019).

Hasilnya, permodelan yang dibuat Galih menggunakan BIM terbukti lebih efisien karena BIM bisa mencakup semua gambar dalam satu platform.

“Kita jadi tidak perlu menggunakan berbagai macam potongan gambar atau banyak perhitungan seperti jika menggunakan teknologi gambar 2 dimensi,” kata Galih yang alumni SMAN 1 Pandaan itu.

Pada proses konvensional, peneliti harus menggunakan gambar, perhitungan volume, rencana kerja dan syarat yang masing-masing terpisah. Tapi menggunakan BIM semuanya bisa tercakup dalam satu platform yang dibuat dengan pemetaan lingkungan sekitar menggunakan drone.

BIM baru 2 tahun terakhir ini mulai masuk ke Indonesia dan secara intens mulai diteliti efisiensinya oleh akademisi Teknik Sipil di Universitas Narotama yang digerakkan oleh Ronny Durrotun Nasihien, S.T.,M.T., kepala Program Studi Teknik Sipil Unnar.

“Satu diantara keuntungan terbesar menggunakan teknologi BIM adalah ketika ada salah satu perhitungan yang keliru, maka hanya perlu mengubah perhitungan itu saja dan model serta perhitungan lain akan ikut berubah secara otomatis,” kata Ronny Durrotun Nasihien.

Sementara jika menggunakan proses konvensional 2 dimensi, lanjut Ronny kekeliruan itu harus dikoreksi satu persatu dan dibuat lagi modelnya.

Penggunaan BIM juga bisa mengatasi masalah koordinasi antar anggota tim dalam pembangunan suatu gedung atau bangunan.

“Tentunya ini juga bisa sangat mempersingkat waktu. Kita hanya perlu memasukkan perhitungan dan pemetaan, kita sudah bisa mendapatkan gambar 3 dimensi dalam 1 platform,” tambah Ronny.

Di masa mendatang, lanjut Ronny, pihaknya bersama tim dosen serta peneliti bidang Teknik Sipil Universitas Narotama Surabaya akan terus fokus dalam pengembangan penggunaan BIM dalam permodelan.

Teknologi ini, lanjut Ronny dijadwalkan akan menjadi referensi bagi mahasiswa ke depan nanti untuk melakukan penelitian-penelitian. “Kedepan nanti, perangkat BIM yang dipakai untuk permodelandipastikan akan jadi referensi penelitian,” pungkas Ronny, Sabtu (4/5/2019).(tok)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs