Enam tim mahasiswa Stikom Surabaya lolos Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI) 2019 oleh Ristek Dikti, mengusung perkembangan dunia bisnis yang ramah lingkungan, dan karya mereka dijadwalkan dipamerkan mulai Jumat (12/7/2019).
Alta Eco Print adalah satu diantara produk cat daun untuk motif baju. Eco printing sendiri adalah sebuah teknik untuk mencetak dan mewarnai dengan bahan-bahan yang alami berbasis tumbuhan.
Misalnya daun dari tumbuhan yang memiliki pikmen tinggi ditempelkan ke objek langsung untuk dijiplak sehingga membentuk motif daun. Selaian daun, produksi eco print juga bisa menggunakan bunga atau batang.Tidak hanya di baju, eco print juga bisa diaplikasikan di bahan katun, sifon, sutra dan kanvas.
Cara membuatnya cukup mudah dengan menggunakan bahan yang sederhana, cuka dan tawas. Alat bantunya pun hanya dengan palu dan talenan. Alta Eco Print dapat menghasilkan cat yang sangat ramah lingkungan tanpa menggunakan bahan sintetis.
Warnanya yang lebih awet dan tidak luntur saat disetrika menjadi nilai plus bagi karya mahasiswa S1 Desain Produk untuk mengusung program go green.
Kedepannya Alta Eco Print tidak hanya menghasilkan sablon saja, namun akan membuat sebuah cat yang menggunakan bahan-bahan organik.
“Kita ingin mewujudkan industri kreatif yang baru, fresh, dan inovatif dengan tidak menggunakan bahan tekstil atau kimia,” terang Anna Anisa Firdaus, Ketua Alta Eco Print, Kamis (11/7/2019).
Kelompok lain yang juga mengusung penggunaan tumbuhan organik sebagai bahan dasar makeup adalah Olive Organic. Perawatan wajah ini tidak menimbulkan efek jangka panjang sehingga sangat aman.
Meskipun menggunakan bahan organik, perawatan wajah ini dibandrol dengan harga yang sangat terjangkau dan dapat digunakan bagi semua jenis kulit. Setelah kemasan dibuka, Olive Organic hanya bertahan tiga bulan karena tidak mengandung pengawet. Ada berbagai varian seperti masker wajah organik, facial spray organik, scrub wajah organik dan lain-lain.
Satu diantara cara mengurangi limbah kaca, produk Inglass menampilkan karya kreatif juga membuat produk inovatif dengan lukis kaca, yaitu melukis dengan media kaca datar maupun lengkung.
Produk lainnya, Ciyaaro mainan anak yang terbuat dari limbah kayu. Ciyaaro membantu mengurangi limbah kayu dari hasil sisa pabrik di Surabaya.
Selain mengembangkan bisnis yang ramah lingkungan, mahasiswa Stikom Surabaya yang terkenal di bidang IT, juga peduli untuk memberikan pengetahuan dunia IT yang sedang eksis untuk menjadi perhatian industri kreatif.
Satu diantara mahasiswa itu adalah Irvan Alfaridzi Dwi Parastowo ketua tim Essential Code yang membuat sebuah kaus dengan desain tentang dunia IT.
“Produk ini tidak hanya dapat digunakan, akan tetapi dapat memberikan sedikit ilmu dan wawasan tentang dunia IT,” papar Irvan, mahasiswa S1 Sistem Informasi. Ide lain dari Irvan adalah Maximom yaitu manajemen aplikasi untuk solusi bagi ibu-ibu yang tidak punya waktu mengurus keperluan rumah tangga.
Seluruh hasil karya kreatif para mahasiswa Stikom Surabaya peraih Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI) 2019, dijadwalkan dipamerkan di Ruang Auditorium lantai 1 kampus Stikom Surabaya, mulai Jumat (12/7/2019).(tok/ipg)