Menjelang perayaan tahun baru China atau Imlek 2570, Universitas Surabaya (Ubaya) mengajak 3 mahasiswa asal Vietnam, Tajikistan dan Kanada ikut menghias keramik babi yang biasa dipakai untuk hiasan atau dekorasi rumah pada perayaan Imlek.
Ketiga mahasiswa tersebut, Vu Thi My Linh asal Vietnam, Azizjon Karimov dari Tajikistan serta Arie Naccache asal Kanada. Ketiga mahasiswa ini memang sedang berkuliah di Ubaya sebagai bagian dari program Darmasiswa Republik Indonesia di kampus Universitas Surabaya.
Saat menghias keramik babi terbuat dari tanah liat, para mahasiswa ini didampingi Fionna Clarissa mahasiswi Fakultas Industri Kreatif angkatan 2016 dan Angela Thamrin mahasiswi Fakultas Farmasi angkatan 2018.
Azizjon Karimov asal Tajikistan mengaku kegiatan ini merupakan pertama kalinya dilakukan dan diikuti, selama berkuliah di Ubaya dan tinggal di Surabaya. “Ini pertama kalinya bagi saya menghias keramik babi seperti ini. Menyenangkan,” ujar Karimov.
Pada bidang keramik babi memang sebelumnya sudah diberikan sketsa dari pinsil agar memudahkan memberikan warna pada bidang-bidang yang sudah disediakan. Menggunakan cat warna merah dan kuning emas, diharapkan memudahkan para mahasiswa menghias.
Bagian dari memperkenalkan budaya lokal serta kearifan lokal dalam perayaan Imlek diantara para mahasiswa beberapa negara di Ubaya. Foto: Totok suarasurabaya.net
Warna merah dan kuning emas, sengaja dipilih untuk menghias keramik babi lantaran disesuaikan dengan dekorasi khas tahun baru China atau Imlek yang didominasi warna merah serta kuning emas.
Menurut kepercayaan masyarakat Tiongkok, warna merah dianggap mampu mengusir roh-roh jahat sekaligus melambangkan keberuntungan serta kesuksesan. Sedangkan warna kuning emas dimaknai sebagai kejayaan.
Fionna Clarissa mahasiswi Fakultas Industri Kreatif angkatan tahun 2016 yang merayakan Imlek dan ikut mendampingi para mahasiswa luar negeri menghias keramik babi, mengaku senang bisa ikut kegiatan lintas negara kali ini.
“Selalu ikut merayakan Imlek. Tapi kalau ikut menghias pernik-pernik untuk Imlek itu sendiri justru malah belum pernah, dan hari ini bisa barengan kawan mahasiswa luar negeri, rasanya senang. Ini kolaborasi lintas negara lho,” ujar Fionna tertawa.
Sementara itu, Hayuning Purnama Dewi Humas Ubaya menyampaikan bahwa kegiatan kali ini memang dibuat sedemikian rupa agar para mahasiswa beberapa negara bersama mahasiswa Indonesia berkolaborasi mengenal dan merasakan kearifan lokal dalam perayaan Imlek melalu hiasan keramik babi.
“Mahasiswa Ubaya sangat beragam. Dari berbagai suku, agama, bahkan dari beberapa negara yang berbeda, kali ini kami ajak mengenal dan mencicipi keberagaman Nusantara dan kearifan lokal menjelang perayaan Imlek 2570 yang memang memasuki tahun babi tanah,” terang Hayuning.
Selain menghias keramik babi sebagai bagian menjelang Imlek 2570, kata Hayuning para mahasiswa diperkenalkan dengan beberapa pernik lain yang biasa digunakan saat Imlek seperti pohon angpao, juga koin emas, replika pakaian tradisional Tionghoa.(tok/dwi)