Mahasiswa harus mampu mengidentifikasi masalah dan dapat menuliskannya ke dalam sebuah karya. Ini disampaikan Bambang Sampurno Dosen Teknik Mesin dan Industri ITS ketika menjadi Juri Writing Competition Beswan Djarum Regional Surabaya 2019 pada Jumat (3/5/2019). Ia mengatakan, kemampuan melihat masalah dan mencari solusi kreatif merupakan kompetensi yang wajib dimiliki mahasiswa untuk bekal masa depan.
Ia juga mengatakan, dengan adanya kompetisi menulis seperti Writing Competition Beswan Djarum, para calon pemimpin bangsa ini akan tertantang untuk mengasah kemampuannya dalam hal kreativitas mengindentifikasi masalah dan memberi solusi. Terkait kompetisi ini, ia melihat ada peningkatan luar biasa dari segi kuantitas maupun kualitas esai yang diikutkan lomba.
“Ada 98 abstrak (yang didaftarkan, red), lalu jadi esai (sebanyak, red) 59, Kemudian dipilih 10 (untuk dipresentasikan, red),” ungkap Bambang ketika ditemui di lokasi kompetisi pada Jumat (3/5/2019).
Ia mengaku, hampir semua esai yang terkirim memiliki kualitas yang hampir sama, sehingga menyulitkan juri untuk memilih. Terkait kuantitas, angka ini meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya sebanyak 35 esai.
“Ada beberapa topik menarik (yang dilombakan, red). Di Iptek ada ide Ocean Wave Boat, yang bisa dikonversikan untuk daya listrik. Satu ide yang cukup kreatif,” katanya.
Tak hanya itu, ada pula beberapa ide inovatif lain seperti Bioplap yang memanfaatkan limbah isi Rumen Sapi sebagai pot tanaman, Sampahqu aplikasi bank sampah berbasis ojek online, dan Pertukaran siswa SD untuk solusi pemerataan pendidikan di Indonesia.
Di sisi lain, Isa Anshori Supervisor Radio Suara Surabaya yang juga Juri dalam kompetisi ini mengatakan, ide yang aplikatif memikiki bobot penilaian terbesar pada kompetisi ini.
“Ide ini harus terukur. Kami sering melihat anak muda ini idenya sangat tinggi, tapi tidak bisa diaplikasikan,” ungkapnya.
Sebagai informasi, lomba menulis Beswan Djarum digelar bertingkat. Tahap regional diadakan di Empat kota yaitu Bandung, Jakarta, Semarang, dan Surabaya. Dua pemenang dari bidang Sosial Budaya dan Dua pemenang dari bidang Iptek akan bertanding di kompetisi tingkat nasional pada 21-22 Mei 2019 mendatang. (bas/iss)