Rabu, 27 November 2024

Mahasiswa 12 Negara Cicipi Kue Tradisional Indonesia di Ubaya

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Mahasiswa asal 12 negara mengikuti Ubaya Summer Program 2019, dengan satu diantaranya mencicipi Kue Tradisional Indonesia. Foto: Humas Ubaya

Ubaya ajak 33 mahasiswa asal 12 negara membuat dan mencicipi Kue Cantik Manis dan Timus Indonesia, bagian Indonesian Culture Activity pada Summer Program 2019.

Kegiatan Indonesian Culture Activity yang merupakan bagian dari Ubaya Summer Program 2019 dengan tema: When Technology Meets the Natural Beings, kegiatan pembuatan kue tradisional Cantik Manis dan Timus tersebut mulai dari awal proses pembuatan sampai mencicipi kue tradisional diikuti para mahasiswa asing.

Kue Cantik Manis atau sering dikenal dengan sebutan Cente Manis atau Jentik Manis merupakan jajanan tradisional khas Nusantara yang berasal dari Betawi. Selain warna kue yang cantik dan bercita rasa manis, kue bertekstur lentur serta kenyal ini terbuat dari bahan mutiara, tepung hunkwe, santan, dan gula.

“Tepung hunkwe merupakan tepung yang terbuat dari kacang hijau dan memiliki kandungan gizi yang baik bagi tubuh sebagai sumber protein, karbohidrat, protein, fosfor, kalsium, serta zat besi,” terang Dr. Dra. Tjandra Pantjajani, M.S., Dosen Mata Kuliah Biokimia Fakultas Teknobiologi Universitas Surabaya (Ubaya).

Setelah pembuatan kue Cantik Manis, peserta melanjutkan kegiatan membuat kue Timus yang berasal dari Yogyakarta. Kue berbentuk lonjong ini terbuat dari ubi yang dikukus, dihaluskan, dan dicampurkan tepung tapioka.

Setelah dibentuk dan diberi isian maka ubi akan digoreng. Nantinya mahasiswa asing bisa berkreasi dalam mencetak bentuk Kue Cantik Manis dan menambahkan isi Timus sesuai selera seperti gula merah, keju, atau cokelat. Selama proses pembuatan kue Cantik Manis dan Timus, mahasiswa asing dipandu langsung Dr. Dra. Tjandra Pantjajani, M.S.


(Mahasiswa asing dari 12 negara peserta Indonesian Cultural Activity di Ubaya saat mencoba membuat Kue Tradisional Nusnatara. Foto: Humas Ubaya)

Usai membuat kue tradisional Indonesia, ke 33 mahasiswa asing melanjutkan kegiatannya dengan melakukan penanaman budidaya anggrek. Kegiatan Indonesian Local Orchid Conservation dilakukan untuk memperkenalkan tanaman Anggrek khususnya Anggrek Bulan sebagai bunga pesona bangsa yang perlu dijaga dan dilestarikan.

Ubaya Summer Program merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan satu hingga dua kali setiap tahun. Peserta Ubaya Summer Program tiba di Surabaya pada tanggal 2 Desember 2019 sampai 8 Desember 2019.

Selama satu minggu, mahasiswa asing dari 12 negara diantaranya: China, Thailand, India, Vietnam, Meksiko, Philipina, Bangladesh, Timor Leste, serta Malaysia tersebut diajak mengenal serta belajar tentang kesenian dan kebudayaan Indonesia. Salah satunya dengan memperkenalkan jajanan tradisional khas Nusantara.

“Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia melalui culinary. Kami memilih Cantik Manis dan Timus dalam kegiatan Making Indonesian Traditional Cake. Selain mudah dibuat, kue Cantik Manis yang terbuat dari tepung hunkwe dan Timus dari ubi memiliki kandungan gizi yang menyehatkan bagi tubuh. Melalui kegiatan ini, mahasiswa asing kami beri kesempatan untuk membuat sendiri dan mencicipi bagaimana rasa dari kue tradisional Indonesia yang tidak pernah mereka temukan di negaranya,” papar Adi Prasetyo Tedjakusuma, B.Bus., M.Com., Direktur Kerjasama Kelembagaan Luar Negeri Ubaya, Jumat (6/12/2019)

Dalam rangkaian Ubaya Summer Program 2019 ini, terdapat beberapa sesi yang diikuti oleh mahasiswa asing selama satu minggu di Ubaya.

Tahun ini kegiatan Ubaya Summer Program mengkolaborasikan lima fakultas dalam memberikan materi yaitu Fakultas Teknik, Fakultas Hukum, Fakultas Teknobiologi, Fakultas Kedokteran, serta Fakultas Bisnis dan Ekonomika Ubaya. Melalui kegiatan ini, mereka mendapatkan pengetahuan serta wawasan terkait Internet of Things, Cyber Crime dan Indonesian Economics.

Peserta juga diajak mengikuti kelas The First 1000 Days of Life yang mengajarkan tentang bagaimana seorang bayi ketika mereka baru lahir di 1000 hari pertama sebelum melanjutkan kehidupan di usia selanjutnya.

Tidak hanya melakukan pembelajaran di dalam kelas, mahasiswa asing juga diajak mengikuti Surabaya City Tour untuk melihat keindahan serta belajar budaya asli Indonesia secara langsung dengan berkeliling kota mengunjungi beberapa tempat bersejarah di Surabaya.

Pada bagian terakhir dari seluruh rangkaian kegiatan ini para peserta Ubaya Summer Program 2019 diajak menuju Ubaya Training Center (UTC) untuk melihat serta menikmati atraksi kesenian dan budaya Indonesia dengan pemandangan alam nan hijau serta pegunungan.

“Kami berharap setelah kegiatan ini, mahasiswa akan mempunyai pengalaman yang baik terhadap budaya yang ada di Indonesia dan membawa pulang bekal keilmuan yang dapat mereka bagikan kepada teman-temannya nanti,” pungkas Adi Prasetyo Tedjakusuma, B.Bus., M.Com.(tok/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Rabu, 27 November 2024
27o
Kurs