Fary Djemy Francis Ketua Komisi V DPR RI mengingatkan, pembangunan dan perkembangan Moda Raya Terpadu (MRT) dan Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodetabek harus benar-benar terintegrasi.
Terintegrasi dengan tetap mempertimbangkan berbagai persoalan yang mengikuti dalam perkembangannya, seperti pemanfaatan, pemeliharaan dan aspek komersial.
“Pembangunan LRT di Palembang dapat dijadikan pengalaman dan pengingat, terkait keengganan penumpang tidak menggunakan moda transportasi tersebut,” kata Fary dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Rabu (25/3/2019).
Menurut Fary, harus bisa dipikirkan pembangunan LRT yang sedang dibangun di Jakarta ini, nasibnya jangan sampai seperti di Palembang.
Karena itu, dia berharap pasca peresmian MRT Jakarta, masyarakat akan menjadi semakin dimudahkan dengan beragam moda transportasi massal.
Fary mengingatkan Kepala BPTJ dan Dirjen Perkeretaapian agar benar-benar serius dalam mengintegrasikan moda transportasi tersebut. Sehingga, jangan sampai setelah pembangunan, pemanfaatannya tidak sesuai dengan tujuan dan tidak diikuti dengan adanya penumpang yang menggunakan moda transportasi tersebut.
“Kita mendukung agar kereta api terus berkembang. Tapi, jangan sampai hanya kita bangun, kemudian pemanfaatannya kurang diminati penumpang meski untuk mengurangi kemacetan,” pungkas Fary.
Sekadar diketahui, MRT dan LRT merupakan moda transportasi perkeretaapian terpadu yang dapat menghubungkan suatu kota dengan kota-kota disekitarnya. Pembangunan MRT dan LRT dinilai sebagai upaya pemerintah dalam penguatan layanan moda transportasi massal dan fasilitas publik.(faz/dwi)