Dedok dan Grace bicara cinta melalui karya seni. Sepasang suami istri ini menyebarkan energi cinta kasih demi perdamaian, LoveTalk yang digelar di Galeri Paviliun House of Sampoerna, Surabaya.
LoveTalk adalah proses harmonisasi cinta yang dinamis sebagai upaya menjaga semangat kreatifitas dan apresiasi dalam berkarya.
Karakteristik Dedok dan Grace dalam memainkan garis dan warna mampu menghadirkan karya yang variatif, namun tetap senada.
Cerita cinta yang bersumber dari pengalaman pribadi keduanya dituangkan ke dalam 35 karya baik 2 maupun 3 dimensi.
Pelajaran berharga yang dialami dalam mengatasi dan merespons persoalan hubungan manusia dengan sesama, dengan alam, dan Tuhan baik yang berdampak pada hal-hal materiel hingga spiritual.
Lika-liku hidup digambarkan dengan teknik kartunal yang dipengaruhi oleh budaya kedua perupa yang berbeda, budaya peranakan dan Bali.
Penggambaran tersebut dapat dilihat pada karya Dedok yang berjudul We re Together and Harmony. Imajinasi Dedok dituangkan kedalam bentuk lukisan berwujud dua manusia berkepala pohon.
Selaras dengan Dedok, ketertarikan Grace pada relasi ikatan cinta yang lebih universal diwujudkannya dalam karya berjudul Living Live in Peace. Karya ini dilukiskan oleh Grace dalam visual manusia dari berbagai ras dan budaya.
“Pergelaran karya ini diharapkan mampu meletakkan kembali dasar filsafat cinta tanpa batas subjek-objek dan ruang waktu. Perbedaan itu indah, kesatuan dan perdamaian itu membutuhkan perbedaan yang menjadikannya harmoni. Dan pada akhirnya cinta tidak sekedar retorika yang indah untuk dilisankan, untuk menenangkan dan menyenangkan orang lain namun bisa membuka kesadaran mengenai hakekat cinta dan manifestasinya,” pungkas Dedok, Rabu (13/2/2019).
Pameran LoveTalk dijadwalkan dimulai 15 Pebruari sampai dengan 9 Maret 2019, di Galeri Paviliun House of Sampoerna, Surabaya.(tok/rst)