Sabtu, 23 November 2024

Lembaga Lingkungan PBB Apresiasi Pengelolaan Sampah di Surabaya

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Delegasi UN Environment Asia and The Pacific Office saat mengunjungi Surabaya untuk melihat pengelolaan limbah botol plastik. Foto: Humas Pemkot Surabaya

Sejumlah delegasi UN Environment Asia and The Pacific Office didampingi perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Kementerian Luar Negeri RI berkunjung ke Surabaya, Kamis (10/1/2019). Delegasi dari lembaga lingkungan PBB itu mengapresiasi Kota Surabaya dalam hal pengelolaan sampah.

Para delegasi ini berkunjung ke Kota Pahlawan dan akan tinggal selama dua hari, sejak hari ini sampai besok (10/1/2019). Tiba di Surabaya, mereka langsung menuju TPA Benowo dan melihat secara langsung proses pengelolaan sampah di tempat itu.

Rombongan juga sempat meninjau Koridor co-working space yang didirikan oleh Pemkot Surabaya dan Command Center 112, di gedung Siola, Jalan Tunjungan. Mereka juga sempat mencoba langsung Suroboyo Bus yang pembayarannya memakai botol plastik.

Para delegasi terheran-heran dengan terobosan naik bus dibayar botol plastik. Rombongan ini seakan menikmati Suroboyo Bus itu ketika menuju Taman Bungkul. Di taman kebanggaan arek-arek Suroboyo itu, mereka menikmati sore dan kesejukan udara taman.

Sebagai tuan rumah yang baik, Pemkot Surabaya juga menyambut tamu-tamu ini di kediaman Wali Kota Surabaya. Mereka dijamu makanan khas Surabaya beserta Tari Reog dan Tari Remo.

Kamis, pagi tadi, mereka mengunjungi Pusat Daur Ulang (PDU) Jambangan dan Kampung Jambangan. Di tempat ini, mereka juga melihat bagaimana Surabaya mengelola sampah organik menjadi kompos. Lagi-lagi mereka mengapresiasi pengelolaannya.

Rosa Vivien Ratnawati Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengatakan, delegasi ini berasal dari UN Environment Asia and The Pacific Office, salah satu lembaga PBB yang khusus menangani lingkungan hidup.

Mereka secara khusus berkunjung ke Surabaya untuk mengetahui secara langsung berbagai inovasi yang dilakukan Surabaya dalam mengelola sampah.

“Surabaya itu memang salah satu contoh kota di Indonesia yang memiliki banyak inovasi pengelolaan sampah. Kunci pengelolaan sampah yang baik itu adalah pemilahan dari sumber, terutama dari rumah tangga. Dan memang Surabaya berhasil menerapkan itu,” kata Vivien.

Karena keberhasilan Kota Surabaya itulah KLHK mengajak para delegasi lembaga lingkungan PBB itu untuk melilhat langsung proses pengolahannya di Surabaya.

Dechen Tsering, Regional Director UN Environment Asia and the Pacific Office mengatakan, Kota Surabaya merupakan salah satu kota yang penting di Indonesia karena telah berhasil mengelola sampah dengan baik.

Bahkan, kata dia, Surabaya juga mampu mengubah sampah menjadi energi listrik. Dia menilai bahwa Surabaya merupakan salah satu kota yang paling layak huni berdasarkan ukurannya.

“Kami melihat sendiri program penggunaan sampah untuk membayar tiket bus. Di kota ini juga banyak ruang terbuka hijau yang sehat dan tentu saja sebagai bagian dari program lingkungan PBB, kami sangat senang melihat hal ini. Ini kota bagi masa depan para pemuda,” kata Dechen.

Menurut Dechen, banyak pelajaran yang didapatkan dari Surabaya. Salah satunya adalah pembangunan kota dapat sangat terbantu dengan sistem pemerintahan terintegrasi. Dia juga menilai, yang membuat Surabaya berbeda dengan kota lainnya adalah keberhasilan dalam membuat kota ini penuh dengan tumbuhan.

“Jadi, ini contoh positif penghijauan kota untuk membuktikan bahwa hal tersebut dapat diwujudkan,” ujarnya.

M. Taswin Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Sekretariat Daerah Kota Surabaya menjelaskan, Pemkot Surabaya memang telah melakukan berbagai inovasi untuk pengelolaan sampah di Surabaya.

Salah satunya melalui program reduce, reuse, recycle dengan pengurangan dan pemilahan sampah mulai dari sumbernya, optimalisasi pemilahan sampah di TPS, pengolahan limbah plastik serta mengubah sampah menjadi sumber energi listrik.

“Dalam memanajemen sampah, Pemkot Surabaya turut melibatkan masyarakat dan berbagai pihak, salah satunya program Surabaya Green and Clean, Eco-School dan Surabaya Merdeka dari Sampah. Semua ini merupakan bentuk nyata program partisipasi masyarakat dalam mengolah sampah di Surabaya,” katanya. (bid/tin)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs