Jumat, 22 November 2024

Lantamal V Turut Pecahkan Rekor MURI dengan Tanam 300 Ribu Bibit Mangrove

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Anggota TNI sedang menanam bibit mangrove untuk memecahkan Rekor MURI, Senin (7/10/2019). Foto: Istimewa

Dalam rangka HUT TNI ke-74, Lantamal V berhasil turut memecahkan rekor MURI dengan menggelar penanaman 300.074 bibit mangrove, Senin (7/10/2019). Sebanyak 2.776 orang ikut serta dalam penanaman bibit di beberapa daerah di Kota Surabaya.

Berdasarkan rilis yang diterima suarasurabaya.net, sebanyak 15 ribu bibit ditanam oleh 1.776 orang di sepanjang Pantai Romokalisari. Sedangkan penamaman 9,5 ribu bibit mangrove di Teluk Lamong diikuti 500 orang. Salain itu, penanaman bibit mangrove juga diadakan di Pulau Galang dengan menanam 5 ribu bibit oleh 500 orang.

Acara ini diikuti oleh anggota TNI yang berasal dari Koarmada ll, Kodam V, Kodiklatal, Lantamal V, Pemkot Surabaya, Polarud, Satpol PP, Muspika, toga/tomas, nelayan, Sakabahari Jatim, siswa SMA Hang Tuah, PT. Teluk Lamong dan PT. Grap.

Laksamana Muda TNI Mintoro Yulianto Pangkoarmada II dalam amanatnya mengatakan, penanaman pohon mangrove serentak bertema “Selamatkan Bumi untuk Anak Cucu Kita” ini, dapat memulihkan dan melindungi kelestarian ekosistem, sebagai upaya konservasi di wilayah Surabaya dan sekitarnya.

“Saya mengajak seluruh masyarakat untuk turut serta memelihara dan menjaga pohon mangrove yang akan kita tanam pada hari ini, agar dapat tumbuh dan berkembang dengan lebih baik. Sehingga ke depan, diharapkan ekosistem dan biota laut dapat memberikan andil dalam meningkatkan kondisi lingkungan dan ketahanan nasional,” terang Pangkoarmada ll.

Menurutnya, tanaman mangrove memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Salah satunya dapat menghasilkan kayu untuk bahan bangunan dan arang. Mangrove juga menghasilkan buah dan biji yang dapat dibuat untuk berbagai makanan atau minuman. Sedangkan pada bagian kulit batang maupun daun sangat baik untuk bahan baku pewarna batik. Pada sektor pariwisata, keberadaan hutan mangrove memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan menjadi obyek wisata alam.

Emil Elistianto Dardak Wakil Gubernur Jatim mengatakan, Jawa Timur memiliki 18.500 hektare hutan mangrove. Namun kerusakan yang terjadi mencapai 45 persen. Kerusakan tersebut disebabkan antara lain adanya konversi lahan mangrove menjadi penggunaan lain, illegal loging, hama/penyakit, pencemaran dan praktek budidaya yang tidak berkelanjutan.

Ia melanjutkan, kerusakan yang terjadi menyebabkan perubahan lingkungan yang mendorong peningkatan konsentrasi gas rumah kaca (GRK). Selain itu juga berdampak terhadap perubahan iklim yang menjadi perhatian dunia.

“Provinsi Jawa Timur sangat menaruh perhatian akan kelestarian ekosistem mangrove ini. Dikarenakan banyaknya fungsi dan manfaat dari suatu ekosistem mangrove dalam menjaga keseimbangan lingkungan pantai,” terangnya.

Acara ini dihadiri Laksamana Perama TNI Tedjo Sukmono Komamdan Pangkalan Utama TNI AL V (Danlantamal V), didampingi Yoeliana Tedjo Sukmono Ketua Korcab V DJA ll. Tampak hadir dalam upacara pembukaan tersebut antara lain Mayjen TNI R. Wisnoe Prasetja Boedi Komandan Garnisun Tetap lll/ Surabaya yang juga Pangdam V Brawijaya, Laksda TNI Mintoro Yukianto Pangakoarmada ll, Emil Elistianto Dardak Wagub Jatim, Laksda TNI Dedi Yulianto Dankodiklatal, Laksda TNI Edi Sucipto Gubernur AAL, Brigjen Pol Toni Harmantoserta Wakapolda Jatim, undangan militer dan sipil lainnya.(tin/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs